Jogja
Rabu, 24 Juli 2013 - 10:45 WIB

MERAPI BERGEMURUH : Rusak Karena Angkutan Pasir, Jalur Evakuasi Merapi Segera Diperbaiki

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Solopos Ilustrasi

JIBI/Harian Jogja/Solopos
Ilustrasi

Harian Jogja.com, SLEMAN – Kondisi jalur evakuasi di Kecamatan Cangkringan masih rusak parah. Jalan berlubang dan tidak beraspal menjadi masalah baru bagi warga yang hendak menyelamatkan diri. Salah satu yang menjadi penyebat rusaknya jalur evakuasi adalah dilalui truk penambang pasir.

Advertisement

Kepada Badan Penangguangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Juli Setiono Dwi Wasito mengatakan akan bertindak cepat membenahi jalur evakuasi yang rusak ini. Pihaknya sudah mulai berkoordinasi dengan beberapa dinas pekerjaan umum dan perumahan (DPUP) untuk memecahkan masalah ini.

“Kami sudah mengadakan rapat koordinasi dengan DPUP dan akan mengadakan survei mengenai jalur-jalur evakuasi di lereng Merapi yang mengalami kerusakan. Lalu kami akan tindaklanjuti secepatnya,” kata Juli di kantornya, Selasa (23/7/2013).

Terkait proses evakuasi warga Dusun Srunen, Kalitengah Lor, dan Kalitengah Kidul, Carik Glagaharjo, Agralno menyesalkan kondisi jalur evakuasi yang rusak parah. Menurutnya, kerusakan jalan justru bisa menjadi masalah baru bagi warga yang akan mengungsi.

Advertisement

“Harusnya kan jalur evakuasi itu kondisinya baik. Kalau jalannya saja rusak, itu malah bisa buat warga lebih panik,” jelas Agralno.

Menurut Agralno jalan desa menuju Dusun Srunen, Kalitengah Lor dan Kalitengah Kidul mengalai kerusakan yang cukup parah. Sebagian besar jalan berlubang, bahkan pada sejumlah titik, jalanan tak beraspal.

Kepala Bidang Bina Marga DPUP Sleman, Mirza Anfansury mengatakan jika jalur evakuasi di Glagaharjo ini ada dua kewenangan, yakni Kabupaten Sleman dan Kabupaten Klaten. Untuk Kabupaten Sleman mendapatkan bagian di Selatan Pasar Butuh.

Advertisement

“Hingga kini kondisi jalan itu sudah baik meskipun ada beberapa lubang. Sedangkan untuk Utara Pasar Butuh itu kewenangan dari Kabupaten Klaten dan sudah dimintakan dana dari BNPB namun belum kunjung cair,” jelas Mirza.

Mirza mengaku ada beberapa jalur evakuasi yang belum optimal atau masih dalam keadaan rusak ringan dan sedang. “Itu berada di Desa Kepuharjo karena biasa dilewati truk penambangan. Kami akan segera tangani agar saat terjadi bencana sudah mulus lagi,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif