SOLOPOS.COM - Lava pijar meluncur dari kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (18/5/2023). Menurut data BPPTKG periode pengamatan 17 Mei 2023 pukul 00.00-24.00 WIB telah terjadi 30 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya (kali Bebeng). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/tom.

Solopos.com, JOGJAGunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengeluarkan guguran lava pijar tiga kali dengan jarak luncur 1.500 meter pada Jumat (15/9/2023). Guguran lava pijar itu meluncur ke arah barat daya atau Kali Bebeng.

Hal itu berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB.

Promosi Pramudya Kusumawardana Bukti Kejamnya Netizen Indonesia

Selama periode pengamatan itu, Gunung Merapi juga mengalami 27 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-11 mm selama 42.6-110.8 detik dan 159 kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-8 mm selama 4.9-9.9 detik.

Asap kawah bertekanan lemah di atas puncak Merapi teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 50-200 meter di atas puncak kawah.

Hingga kini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga, yang ditetapkan sejak November 2020.

Potensi bahaya dari guguran lava dan awan panas guguran bisa berdampak ke Kali Woro hingga sejauh tiga kilometer dari puncak dan Kali Gendol hingga sejauh lima kilometer dari puncak.

Selain itu, guguran lava dan awan panas guguran bisa berdampak ke Kali Boyong hingga sejauh lima kilometer dari puncak serta Kali Bedog, Krasak, dan Bebeng hingga sejauh tujuh kilometer dari puncak.

Jika terjadi erupsi eksplosif, maka lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau area dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.

“Teramati tiga kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah Barat Daya (Kali Bebeng),” kata Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso seperti dikutip dari Antara, Jumat (15/9/2023).

Pada periode pengamatan Kamis (14/9/2023) pukul 18.00 WIB-24.00 WIB, Gunung Merapi juga tercatat 11 kali meluncurkan guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter ke arah barat daya.

Berdasarkan analisis BPPTKG periode 1-7 September 2023, morfologi kubah barat daya Merapi tercatat mengalami perubahan akibat aktivitas pertumbuhan dan guguran lava. Sedangkan kubah tengah tidak teramati perubahan yang signifikan.

Berdasarkan analisis foto udara pada 30 Agustus 2023, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.858.600 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.355.100 meter kubik.

Pada kubah barat daya, teramati titik panas tertinggi mencapai 428 derajat Celcius. Sedangkan kubah tengah terdapat titik panas di tepi timur kubah mencapai 195 derajat Celcius.

“Sebaran area panas sedikit meluas di kubah barat daya [hulu Kali Boyong] dan secara keseluruhan tidak terdapat titik ekstrusi magma baru,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya