Jogja
Kamis, 21 Maret 2024 - 21:35 WIB

Merasa Sudah Mampu, Puluhan Warga Gunungkidul Mundur sebagai Penerima Bansos

Newswire  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Masyarakat di Kapanewon Patuk, Gunungkidul, penerima bantuan sosial deklarasi mengundurkan diri. (ANTARA/HO-Humas Pemkab Gunungkidul)

Solopos.com, GUNUNGKIDUL – Merasa telah mampu secara finansial, puluhan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul, menyatakan mengundurkan diri sebagai penerima bantuan sosial program keluarga harapan (PKH).

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, mengatakan pengunduran diri mereka bukan tanpa sebab, melainkan karena sudah merasa mampu secara finansial, sehingga tak mau lagi menerima bantuan dari pemerintah.

Advertisement

“Total ada 53 KPM yang sudah dinyatakan graduasi mandiri. Istilah tersebut ditujukan kepada KPM yang dengan kesadaran diri mundur dari daftar penerima bantuan PKH,” kata Sunaryanta, Kamis (21/3/2024).

Dia menyampaikan langkah yang diambil ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat. Puluhan KPM itu mundur sebagai penerima bantuan dengan kesadaran sendiri karena merasa sudah mampu serta mempunyai pekerjaan yang mapan.

“Mereka mempunyai penghasilan yang bisa mencukupi kebutuhan setiap bulannya, utamanya untuk mencukupi kebutuhan pembiayaan sekolah putra putri mereka,” katanya yang dikutip dari Antara.

Advertisement

Sunaryanta juga mengatakan deklarasi pengunduran diri sebagai peserta bansos PKH secara mandiri ini diharapkan dapat ditiru masyarakat lainnya, sehingga dapat memberikan kesempatan kepada warga lain yang berhak dan tepat untuk menerima.

“Kami berharap langkah mereka dapat direplikasi, ini gerakan yang bagus, sekian banyak warga mengembalikan bantuan kepada negara karena sudah merasa mandiri,” katanya.

Panewu Patuk, Imam Santoso, mengatakan gerakan graduasi mandiri ini muncul dari inisiatif warga masyarakat. Mereka menuliskan surat pengunduran diri sebagai penerima bansos dan surat diserahkan langsung kepada bupati.

Advertisement

“Banyak dari mereka yang kini memiliki usaha yang bagus. Kemarin dianggap tidak mampu sekarang mereka sudah mampu dan memiliki martabat,” kata Imam.

Salah satu warga yang mengikuti gerakan graduasi mandiri, Riarni, mengatakan alasan pengunduran diri dari penerima bansos PKH karena memberi kesempatan kepada warga lain yang lebih membutuhkan. Warga Padukuhan Salak, Kalurahan Semoyo, Patuk ini mengaku mendapat PKH sejak 2018.

“Merasa sudah mampu dan biar gantian saja. Sebelumnya saya mendapatkan bantuan Rp750.000 yang diterima setiap bulan. Bantuan sangat bermanfaat utamanya untuk pembiayaan anak sekolah,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif