SOLOPOS.COM - Ilustrasi gir sepeda motor. (Federaloil.co.id)

Solopos.com, BANTUL — Tiga orang remaja ditangkap warga karena diduga akan melakukan aksi klitih di Kalurahan Tritosari, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (26/2/2023) dini hari. Para remaja ini membawa senjata berupa gir yang ditali dengan kain.

Aksi meresahkan ketiga remaja ini terjadi setelah beberapa jam sebelumnya aksi klitih terjadi di Kalurahan Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan, Bantul. Dalam aksi klitih di Kasihan itu, polisi juga menangkap tiga remaja yang telah menyabet seorang remaja dengan senjata tajam.

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

Untuk aksi meresahkan di wilayah Kretek, warga menangkap tiga remaja, yakni ARA, 14; TPP, 15; dan WW, 17. Ketiga remaja ini diamankan warga karena membawa gir yang ditali dengan kain. Saat ini, ketiga remaja tersebut sedang diperiksa di Polsek Sanden.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, saat itu warga mendengar suara kembang api disertai teriakan di sekitar Pasar Srigading, Sanden. Warga setempat kemudian keluar dan mendapati tiga remaja. Saat didekati mereka lari, kemudian dikejar beberapa warga sampai Dusun Mulekan dan tertangkap. Mereka ternyata membawa gir di jok motor kemudian ketiganya diserahkan ke Polsek Sanden.

Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widyana, mengaku prihatin dengan maraknya kenakalan remaja. Menurutnya kenakalan remaja menjadi hal penting yang perlu dibekali pada setiap orang tua. Sebab, kenakalan remaja bukanlah kondisi yang dapat disepelekan.

Ketika anak beranjak remaja, orang tua memang perlu berhati-hati dan waspada, baik dalam mengajarkan dan berperilaku.

“Jangan sampai, salah pola asuh membuat remaja menjauhkan diri dari orang tua, sibuk dengan gadget dan mengabaikan lingkungan di sekitarnya, atau bahkan sampai melakukan kenakalan remaja,” katanya.

Jeffry mengatakan masa remaja adalah masa pencarian jati diri yang mendorongnya mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi, ingin tampil menonjol, dan diakui eksistensinya. Di sisi lain, remaja mengalami ketidakstabilan emosi sehingga mudah dipengaruhi teman dan mengutamakan solidaritas kelompok.

Jika anak terjerumus dalam hal menyimpang dari hukum, agama, dan norma, akan berdampak negatif untuk pertumbuhan anak dan masa depannya. Di masa inilah diakui Jeffry bimbingan orang tua dan lingkungan sangat diperlukan agar mereka tidak salah mengambil langkah yang pastinya akan berdampak di masa yang akan mendatang.

“Oleh karena itu peran orang tua sangat penting dalam menjaga dan mengawasi anaknya. Tidak keluar malam, maksimal pukul 22.00 WIB anak seharusnya sudah di rumah untuk menghindari menjadi pelaku ataupun korban kejahatan jalanan,” tandasnya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Seorang Pelajar Dibacok Celurit di Kasihan, Bantul

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya