Jogja
Kamis, 27 Juli 2017 - 16:19 WIB

Meriah, 1.300 Peserta Buka Pawai FKY 2017

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana pawai pembukaan Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) 2017 di Jl Malioboro Yogyakarta, Kamis (27/7/2017). (Anton Wahyu Prihartono/JIBI/Harian Jogja)

FKY 2017 digelar 18 hari

Harianjogja.com, JOGJA — Suasana pawai pembukaan Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) 2017 di Jl Malioboro Yogyakarta, Kamis (27/7/2017). Pawai diikuti 27 kelompok atau sekitar 1.300 peserta.

Advertisement

Baca Juga : FKY 2017 : Edisi Tahun Ini Angkat Umbar Mak Byar!

FKY 2017 akan berlangsung beberapa pekan dengan beberapa agenda antara lain pasar seni FKY pada 27 Juli-13 Agustus di Planet Pyramid, Bantul; Panggung Pasar Seni pada 28 Juli-13 Agustus di Planet Pyramid Bantul; bioskop FKY pada 28 Juli-2 Agustus di Planet Pyramid Bantul; JVMP pada 28 Juli, 2 & 9 Agustus di Panggung Krapyak, Dalem Brontokusuman; lomba dan workshop pada 28 Juli-13 Agustus di Planet Pyramid, Bantul; lokakarya FKY pada 2, 6, 8, 9, 10; sastra FKY pada 30 Juli-3 Agustus; pameran perupa muda pada 31 Juli-13 Agustus di Planet Pyramid; diskusi seni FKY pada 4 Agustus di Planet Pyramid; teater FKY pda 5 Agustus di Kampus ISI; panggung senyap pada  5-13 Agustus di Planet Pyramid; Panggung Kontemporer: Mak Byar pada 9 Agustus di Dalem Brontokusuman dan Wayang kulit pada 12 Agustus di Planet Pyramid.

Ketua Panitia FKY Robby Setiawan mengatakan pelaksanaan FKY berlangsung 18 hari. Beberapa acara seni dilangsungkan di sejumlah wilayah di Yogyakarta baik Jogja, Bantul, Sleman, Kulonprogo, Gunungkidul. Dalam FKY ini diambil tema “Umbar mak byar”.

Advertisement

Terpisah, Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan FKY diharapkan dapat  menjadi wahana penggerak masyakat menuju dimensi-dimensi nilai. Dimensi keagaaman yang merupakan nilai ketuhanan yang kebudayaan, dimensi estetik yang berkaitan dengan keindahan, dimensi sosial, dimensi ekonomi dan lainnya.
Tema FKY “umbar mak byar” berarti memberikan kebebasan kepada seniman untuk berekbresi dengan tetap mempertahankan nilai nilai keluhuran dan jati diri Yogyakarta.

“Sudah semestinya jogja istimewa untuk Indonesia. Menjadi Jogja adalah menjadi Indonesia,” tegas Sultan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif