SOLOPOS.COM - Petugas Polres Sleman menunjukkan barang bukti merica diduga palsu yang diamankan dari seorang penjual merica asal Klaten Jawa Tengah, di Satreskrim Polres Sleman, Selasa (16/6/2015). (JIBI/Harian Jogja/Sunartono/ilustasi)

Merica palsu juga beredar di Bantul, tetapi Pemkab tampak tak transparan menangani.

Harianjogja.com, BANTUL– Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Bantul tidak transparan terhadap kasus peredaran merica oplosan di sejumlah pasar tradisional.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Saya enggak tahu kalau ada merica palsu,” ujar Kepala Disperindagkop Kabupaten Bantul Sulistyanta saat dikonfirmasi, akhir pekan lalu.

Menurut dia, belum ada laporan dari Kantor Pengelolaan Pasar mengenai temuan merica palsu tersebut. Belakangan kata Sulistyanta ia baru tahu ada kabar merica palsu dari media. Ia lantas mengklaim telah memerintahkan anak buahnya mengecek ke lapangan.

Namun saat ditanya, apa tindak lanjut setelah pengecekan ke lapangan, Sulistyanta tidak memberikan penjelasan secara gamblang.

“Kami cek saja benar ada merica palsu atau tidak. Tapi kami enggak mencari jejak peredaran merica palsunya, kami hanya lihat saja,” ujar dia.

Ia juga membantah lembaganya melakukan uji laboratorium sampel merica palsu yang ditemukan petugas pengelola pasar.

“Kami enggak ada uji lab, mungkin lembaga lain yang melakukan uji lab, kan bisa saja,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya