SOLOPOS.COM - Kondisi jalan di Dusun Taruban Wetan, Tuksono, Sentolo rusak parah. (JIBI/Harian Jogja/MG Noviarizal Fernandez)

Kondisi jalan di Dusun Taruban Wetan, Tuksono, Sentolo rusak parah. (JIBI/Harian Jogja/MG Noviarizal Fernandez)

KULONPROGO—Warga Dusun Taruban Kulon dan Taruban Wetan, Tuksono, Sentolo mengaku kesulitan mempromosikan kegiatan budaya merti dusun sebagai ikon wisata. Keterbatasan dana dan sarana prasarana menjadi penghambat.

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

Kasnoto, tokoh masyarakat dusun tersebut mengatakan, sudah sejak lama mereka berkeinginan agar kegiatan budaya merti dusun yang digelar setiap tahun itu diagendakan sebagai kegiatan wisata.

“Tapi sampai sekarang belum bisa maksimal karena tidak ada dana,” ujarnya saat ditemui Harian Jogja belum lama ini.

Menurut dia, dana tersebut dibutuhkan untuk menyiapkan sarana prasarana serta fasilitas yang menunjang kehadiran para wisatawan. Salah satunya adalah perbaikan jalan masuk ke dusun tersebut yang juga digunakan sebagai rute kirab gunungan.

Warga Taruban lainnya, Wajib mengungkapkan, pihaknya sudah meminta bantuan promosi dari Dinas Pariwisata, Pemudan dan Olahraga Kulonprogo. Namun, hingga kini promosi tersebut belum berjalan lancar. Tidak banyak warga dari luar Kulonprogo yang datang untuk menyaksikan acara tersebut.

Dari pantauan Harian Jogja, ruas jalan yang melintas di dua dusun tersebut rusak di beberapa ruas.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya