Jogja
Rabu, 5 Januari 2022 - 15:07 WIB

Metode Sunat Juru Supit Bogem: Digunting Terus Dilipat, Gak Dipotong?

Nugroho Meidinata  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SLEMAN — Metode sunat yang dilakukan di Juru Supit Bogem, Sleman, DI Yogyakarta, ternyata terbilang cukup unik.

Hal ini dikarenakan, juru supit tidak akan memotong ujung kulit penis. Mereka hanya menggunting, melipat, dan dijahit. Sebagaimana diungkap oleh  pengelola akun Instagram @dutajog pada unggahannya 20 Desember 2021 lalu.

Advertisement

Menurutnya, sunat di sini hanya digunting dan dilipat. “Mereka menggunakan sistem ‘digunting lalu dilipat’, tidak dipotong ya. Nah metode ini menjadi kekhasan kreasi bentuk dari Juru Supit Bogem sampai sekarang,” jelasnya.

Baca Juga:  Banyak Dikoleksi Artis, Berapa Harga Spirit Doll alias Boneka Arwah?

Advertisement

Baca Juga:  Banyak Dikoleksi Artis, Berapa Harga Spirit Doll alias Boneka Arwah?

Dengan metode seperti itu, hasil sunat di Juru Supit Bogem dikenal praktis karena tanpa membuang kulit penis. “Praktis tidak ada yang dibuang maka ukuran kelamin tersebut tidak berkurang atau malah bertambah,” kata pengelola akun Instagram @jogjaimages.

Selain itu, dengan metode sunat yang terbilang unik itu, membuat hasil sunatan menyerupai jengger ayam.

Advertisement
Lokasi praktik Juru Supit Bogem. (Google)

“Ciri khas yang akan didapatkan jika melakukan proses khitanan di Bogem akan membentuk lipatan kulit kelamin yang menyerupai jengger ayam (ben bentuke apik),” tambah pengelola akun Instagram @jogjaimages.

Tak ayal dengan metode dan ciri khas tersebut, tempat sunat atau khitan Juru Supit Bogem yang lokasinya tak jauh dari Candi Prambanan ini tetap eksis diminati masyarakat baik dari Yogyakarta, Solo, hingga Semarang. Juru Supit Bogem sendiri sudah berdiri sejak 1939 silam oleh Raden Ngabegi Noto Pandoyo pada zaman Sultan Hamengkubuwono VIII. Raden Ngabehi Noto Pandoyo sebagai pendiri Juru Supit Bogem, mengawali kiprahnya sebagai mantri sunat dengan berguru pada Raden Penewu Sutadi Hadiwiyoto, juru supit di Kraton.

Baca Juga:  Apa Itu Sego Gablok, Kuliner yang Ada di Pasar Tawangmangu?

Advertisement

Bahkan, disebutkan tempat sunat ini sudah eksis dari dahulu. Hal ini dibuktikan dengan Juru Supit Bogem yang menjadi langganan sunat para pangeran, putra dari Sultan Keraton Yogyakarta hingga Keluarga Cendana. “Dulu Bogem ini menjadi langganan pangeran-pangeran, putra dari Sultan Keraton Yogyakarta hingga keluarga Cendana,” ungkap pengelola akun Instagram @jogjaimages.

Baca Juga:  Ternyata Begini Sejarah dan Asal Usul Nama Gunung Kemukus di Sragen

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif