SOLOPOS.COM - Ilustrasi mi mengandung formalin (JIBI/Solopos/Antara)

Harianjogja.com, JOGJA-  Wartono, pedagang aneka makanan sayur dan lauk di depan kampus Universitas Islam Indonesia (UII) Jogja mengakui tidak takut ketika makanan jualannya diperiksa Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) DIY.

Begitu pula ketika tahu bahwa mi goreng yang dia jual mengandung formalin. “Saya kan cuma beli dari orang. Kalau ketahuan malah bagus. Jadi saya nggak akan mau menjual yang begitu lagi,” ujarnya, usai pemeriksaan, Kamis (3/7/2014).

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

Sebanyak 22 sampel makanan yang dijual di pusat penjualan makanan berbuka diuji Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) DIY.

Beberapa dari sampel yang diambil di kawasan jajanan berbuka puasa depan kampus UII dinyatakan positif mengandung bahan berbahaya.

Soesie Istyorini, Kepala Sie Layanan dan Informasi Konsumen BPOM DIY mengatakan inspeksi mendadak serupa akan rutin digelar BPOM DIY selama Ramadan.

“Sasarannya memang sentra berbuka puasa. Nanti juga pasti kami akan cek yang lembah UGM, jalur Gaza, dan lainnya,” ungkap Soesie.

Ditambahkan, timnya juga akan mengawasi makanan yang digunakan dalam pembuatan parcel jelang lebaran nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya