SOLOPOS.COM - foto ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Gigih M. Hanafi)

Migrasi burung antarbenua melalui persinggahan salah satunya di Kulonprogo

Harianjogja.com, KULONPROGO-Sejak bertahun-tahun lamanya, Kabupaten Kulonprogo, DIY dikenal sebagai tempat singgah dan habitat ribuan ekor burung yang bermigrasi dari benua Asia hingga kutub utara.

Promosi Iwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon

Kini, pembangunan infrastruktur berderap di Kulonprogo yang kini dijuluki sebagai Permata Dari Jawa atau The Jewel of Java itu. Habitat burung terancam punah, bencana mengancam.

Jaka Samudra tak ingat lagi kapan ribuan ekor burung mulai singgah ke Pantai Trisik, Dusun Trisik Desa Banaran Kecamatan Galur Kabupaten Kulonprogo. Sepanjang umurnya tinggal di Trisik, ribuan burung yang datang dari berbagai belahan dunia itu sudah biasa mampir ke desanya setiap setahun sekali.

“Jumlahnya ribuan, tiap tahun itu selalu ada. Biasanya datang dari timur,” ungkap Kepala Dusun Trisik itu kepada Harianjogja.com, Selasa (31/1/2017).

Selain menarik perhatian wisatawan, sesekali para peneliti burung bertandang ke tempat ini, mengamati perilaku unggas yang dikenal dengan sebutan burung air migran itu.

Ribuan ekor burung air migran dari puluhan spesies itu biasanya mulai menghampiri pesisir Kulonprogo mulai Oktober. Pada Februari, satu persatu kawanan burung itu mulai beranjak ke utara. Mereka terbang bergeromnol.

“Sebenarnya di pegunungngan Menoreh, Merapi juga dihampiri. Tapi khusus di Kulonprogo paling banyak ditemui di Trisik. Namun juga tersebar di sepanjang pantai di Kulonprogo,” kata Direktur Yayasan Kutilang Imam Taufiqurahman kepada media ini.

Komunitas pengamat burung ini mencatat, terdapat puluhan spesies burung migran yang mampir ke Kulonprogo dari total 340 spesies burung yang terdata di DIY.

Puluhan spesies burung migran itu  berjumlah hingga 2.000 ekor. Ada Burung Kedidi Leher Merah, Trinil Semak, Trinil Pantai dan berbagai jenis Elang.

Ribuan burung itu datang dari utara. Membentang mulai dari China, Jepang, Mongolia, hingga Rusia dan wilayah kutub utara seperti Siberia. Salah satu cara mengenali dari mana burung itu berasal adalah dari cincin yang ditemukan di kaki atau sayap burung.

Menjelang akhir tahun para burung itu bergerak ke selatan mencari tempat hangat karena belahan bumi bagian utara membeku dilanda musim dingin.

Ribuan unggas itu kadang menuju Australia dan hanya singgah di Indonesia, namun sebagian menjadikan Indonesia sebagai daerah tujuan.

Kulonprogo yang diberkahi kawasan pesisir dan delta berupa muara sungai berlumpur serta hamparan sawah menjadi tempat yang menyenangkan bagi satwa migran itu. Mereka dapat menemukan makanan berupa plankton di lumpur-lumpur atau area basah di pesisir pantai.

Selain menjadi tempat habitat burung, kawasan pesisir pantai Kulonprogo yang disinggahi burung migran pada masa-masa tertentu di penghujung tahun kerap menjadi kawasan wisata dadakan bagi wisatawan yang hendak menikmati keindahan gerombolan burung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya