Jogja
Selasa, 21 Februari 2017 - 12:40 WIB

Minat Pria untuk Ikut Program Vasektomi Masih Rendah

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Minat pria untuk mengikuti program vasektomi dinilai masih rendah

Harianjogja.com, JOGJA-– Minat kaum laki-laki untuk mengikuti program Keluarga Berencana (KB) Vasektomi atau MOP di DIY masih tergolong rendah. Dari total 431.813 akseptor KB di DIY, hanya ada sekitar 0.91% atau sebanyak 3.928 orang yang mengikuti program tersebut.

Advertisement

Kasubag Umum dan Humas Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) DIY, Sihana mengatakan rendahnya minat kaum pria untuk ikut program KB MOP dipengaruhi banyak faktor.

Di antaranya yakni adanya kekhawatiran kaum pria bahwa setelah menjalani operasi MOP tidak perkasa lagi. Padahal menurutnya hal tersebut tak berpengaruh, juga terhadap kesehatan.

Selain itu,  ada pula ketakutan yang muncul dari pihak istri, apabila suaminya mengikuti program KB MOP, potensi untuk menyeleweng semakin tinggi. Adanya persepsi yang banyak beredar di masyarakat tersebut menyebabkan angka kepesertaan kaum pria untuk ikut program MOP menjadi sangat minim.

Advertisement

Berdasarkan data yang diperoleh dari BKKBN DIY hingga 2016 jumlah peserta yang bersedia mengikuti MOP tercatat 3.928 orang. Sementara, data terbaru pada Desember 2016 lalu menyatakan sepanjang 2016 kepesertan MOP tercatat sebanyak 387 orang.

“Saat ini memang masih sedikit yang mengikuti, namun kita selalu berupaya untuk terus melakukan sosialisasi ke masyarakat secara luas,” kata dia, Senin (20/2/2017).

Sihana melanjutkan, ada sejumlah upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah yakni dengan melakukan sosialisasi. Sosialisasi secara langsung diberikan kepada para kaum laki-laki atau suami di setiap kabupaten di DIY. Juga melalui pembentukan kelompok yang terbentuk dari kaum pria yang pernah menjalani program MOP.

Advertisement

“Dalam sosialisasi kami hadirkan kaum pria yang pernah menjalani program vasektomi ini, diharapkan dapat menjadi motivasi bagi yang lainnya,” terangnya.

Selain itu, upaya yang dilakukan juga dengan menggandeng peran pemerintah daerah (Pemda) untuk mendukung keberhasilan progrma tersebut. Misalnya, ia mencontohkan seperti Pemerintah Kabupaten Bantul dan Kulonprogo yang memberikan reward berupa beberapa ekor kambing bagi para pria yang bersedia menjalani program vasektomi. Nyatanya, dikatakan Sihana bahwa dengan metode tersebut dapat secara efektif menambah jumlah kepesertaan Vasektomi di wilayah yang bersangkutan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif