Jogja
Rabu, 6 Juli 2011 - 16:45 WIB

Minim fasilitas, desa wisata GK tak diminati

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

GUNUNGKIDUL—Wisatawan dinilai kurang meminati desa wisata yang berada di Kabupaten Gunung Kidul. Hal itu disebabkan karena minimnya sumber daya manusia serta minimnya fasilitas di desa wisata.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul, Suryoaji saat ditemui Harian Jogja Express, Rabu, (6/7). Menurut dia, para  wisatawan belum banyak yang tertarik menginap di rumah-rumah penduduk sekitar desa wisata.

Advertisement

“Mereka [wisatawan] masih enggan memanfaatkan homestay atau tinggal di pemukiman penduduk karena beberapa fasilitas tidak lengkap seperti fasilitas mandi cuci kakus (MCK),” katanya. Dia mengatakan, perlu ada suntikan dana dari investor lain atau koperasi guna mempercantik rumah para penduduk.
 
“Kemampuan bahasa Inggris merupakan faktor utama untuk memudahkan berkomunikasi. Namun sayang banyak masyarakat yang masih belum bisa,” katanya.  Kebanyakan pemilik homestay di sekitar desa wisata bekerja sebagai buruh dan guru honorer.

Saat ini Kabupaten Gunungkidul memiliki sembilan desa wisata, beberapa di antaranya yakni Nglanderan, Bobung, Bejiharjo, Playen, dan Semin. Setiap desa wisata biasanya memiliki dua hingga tiga homestay. (Harian Jogja Express/Kurniyanto)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif