Jogja
Rabu, 4 Juni 2014 - 08:19 WIB

Minim Inovasi, Ketahanan Pangan dan Energi Memperihatinkan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebun tanaman organik. (JIBI/Harianjogja/Dok.)

Harianjogja.com, BANTUL-Kekayaan sumber daya alam (SDA) yang berhadapan dengan minimnya inovasi mengakibatkan ketahanan pangan dan energi di Indonesia memperihatinkan.

“Ketahanan pangan dan energi di Indonesia memang sangat memperihatinkan. Inovasi dalam penggunaan energi juga masih sangat kurang, terutama dalam hal inovasi hilir,” ungkap Koordinator Kopertis Wilayah V, Bambang Supriyadi dalam 2nd Internasional Conference on Suinstanable Innovation (ICoSI) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Selasa (3/5/2014).

Advertisement

Melalui konferensi ini, Bambang berharap didapatkan hasil-hasil penelitian sesuai kondisi kekinian Indonesia sehingga dapat seutuhnya bermanfaat.

Rektor UMY, Bambang Cipto mencontohkan, Tiongkok yang saat ini dapat memakmurkan negeri sendiri tanpa bantuan asing karena inovasi tersebut. Indonesia diyakininya dapat menerapkan hal serupa karena memiliki SDA dan sumber daya manusia (SDM) melimpah.

“Saya percaya jika kekayaan alam yang dimiliki bisa dikelola sendiri, maka Indonesia akan menjadi negara sejahtera dan maju. Bahkan bisa ikut menyejahterakan negara lain,” terang dia.

Advertisement

Pada ICsSI ke-2, ada 14 negara yang bergabung seperti Indonesia, Taiwan, Malaysia, Singapura, Nigeria, Swedia, Mauritania, Belanda, Australia, Inggris, Filipina, India, Afganistan dan Jepang.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif