SOLOPOS.COM - Ilustrasi guru kelas SD. (JIBI/Solopos/Dok.)

Sebanyak 3 SD di Sleman digabung dengan sekolah terdekat dengan alasan minimnya siswa

Harianjogja.com, SLEMAN-Sebanyak 3 SD di Sleman digabung dengan sekolah terdekat dengan alasan minimnya siswa. Keputusan ini diambil setelah menilai animo siswa selama 4 tahun belakangan di SD terkait.

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

Plt Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Arif Haryono mengatakan sekolah yang digabung tersebut yakni SDN 1 Jambon, Gamping; SDN Njarakan, Minggir; dan SDN 1 Kadisobo, Sleman.

“Ada 3 SD yang dimerger, muridnya dimutasi karena animo siswa sedikit,” terangnya, Selasa(18/7/2017). Penggabungan dilakukan dengan sekolah di lokasi terdekat dengan juga mempertimbangkan jumlah siswa serta kapasitas sekolah.

Dinas Pendidikan Sleman sendiri sudah melakukan peninjauan terhadap sekolah tersebut selama beberapa tahun berturut-turut dan dinilai tak ada perkembangan. Arif menyebutkan jika salah satu sekolah bahkan hanya memiliki total siswa sebanyak 40 anak untuk semua kelas.

Adapun, SDN 1 Jambon digabung ke SD Tuguran, SDN Njarakan ke SD Sendangharjo, dan SDN 1 Kadisobo ke SDN 3 Kadisobo, semuanya di kecamatan yang sama. Arif menerangkan jika 3 sekolah tersebut sudah tak lagi menerima siswa baru pada PPDB lalu sementara siswa yang tersisa sudah dipindahkan.

Dijelaskan pula jika sebenarnya masih ada sejumlah SD lain yang kekurangan siswa meski tidak bisa serta merta digabungkan. Pasalnya, sekolah-sekolah itu berada di lokasi yang cukup jauh dari sekolah lainnya. Karena itu, apabila digabung kemudian malah akan mempersulit warga daerah setempat mendapatkan pendidikan.

Sri Wantini, Kepala Bidang Pembinaan SD di Dinas Pendidikan Sleman menerangkan jika guru yang berada di 3 sekolah itu juga ikut dipindahkan meski tidak melulu sama dengan muridnya masing-masing.

“Kekurangan guru banyak sekali di Sleman ini, jadi diposisikan di sekolah yang masih kurang saja,” jelasnya.

Dia juga menambahkan jika penggabungan ini tidak akan menghambat program wajib belajar masyarakat karena sudah diatur sedemikian rupa. Berdasarkan standar nasional, setidaknya 1 kelas di jenjang pendidikan SD berisikan 28 siswa. Sementara untuk jenjang SMP berisi 32 siswa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya