Jogja
Rabu, 19 April 2017 - 19:20 WIB

MIRAS BANTUL : Ribuan Botol Miras Dimusnahkan, tapi Peredaran Tak Mungkin Hilang

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Bantul, Suharsono memulai pemusnahan ribuan botol minuman beralkohol (mihol) dengan memecahkan botol di roda stoom walls, Rabu (19/4/2017). (Rheisnayu Cyntara/JIBI/Harian Jogja)

Miras Bantul dimusnahkan

 

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL–Ribuan botol minuman beralkohol (mihol) dimusnahkan di depan kompleks Kantor Bupati Bantul pada Rabu (19/4/2017). Mihol ini merupakan hasil operasi Satpol PP selama Desember 2016 hingga Maret 2017.

Sekretaris Satpol PP, Fauzan Mu’arifin mengatakan total ada 1.171 botol mihol yang terdiri dari 557 botol mihol berbagai merk, 186 bungkus plastik ciu oplosan, 428 botol ciu oplosan, serta 11 jerigen yang masing-masing berisi 20 liter ciu.

Menurutnya, dari total botol mihol yang dimusnahkan ada sekitar 100 botol yang merupakan sisa hasil operasi tahun lalu. Sedangkan untuk tahun ini, Fauzan memgatakan Satpol PP menargetkan melakukan operasi pemberantasan peredaran mihol setiap dua bulan sekali.

Advertisement

“Operasi akan terus kami lakukan agar dapat menekan peredaran minuman beralkohol ini. Kami juga mendorong pengadilan untuk menjatuhkan denda yang berat,” kata dia.

Denda berat tersebut bukan sekedar ancaman, menurut Fauzan pada Kamis (13/4/2017) lalu Pengadilan Negeri Bantul telah menjatuhkan vonis kepada dua orang pelanggar Perda Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengawasan, Pengendalian, Pengedaran, dan Pelarangan Penjualan Minuman Beralkohol di Kabupaten Bantul dengan denda masing-masing Rp20 juta dan Rp40 juta, subsider kurungan dua bulan dan tiga bulan. Denda sidang ini merupakan denda sidang paling tinggi terkait kasus yang sama di DIY.

Ditemui selepas memulai pemusnahan mihol secara simbolik, Bupati Bantul, Suharsono mengatakan permasalahan mihol tidak dapat hilang sama sekali. Namun dengan operasi rutin dan denda berat, ia berharap penyakit masyarakat ini dapat ditekan seminimal mungkin.

Advertisement

“Saya tidak mau kehilangan warga yang tenaga dan pikirannya masih kita butuhkan di sini, malah hanya mati konyol karena minum oplosan,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif