SOLOPOS.COM - Kapolsek Bantul Kompol Paimun saat memeriksa kondisi salah satu korban miras oplosan di Instalasi Gawat Darurat RSU PKU Muhammadiyah Bantul, Selasa (7/2/2017) pagi. (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Miras maut Bantul merenggut tiga nyawa

Harianjogja.com, BANTUL- Adik ipar salah satu korban miras oplosan di Bantul, Heri Suprihatin, mengakui penyebab meninggalnya kakak iparnya itu dikarenakan minuman keras.

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Kepastian itu didapatkannya dari pihak dokter rumah sakit yang memeriksa saudaranya itu. Diakuinya, kakaknya yang seorang pemain kendang senior di DIY itu mengaku sudah lama mengonsumsi minuman keras.

Dikisahkannya, sebelum dinyatakan meninggal, Selasa (7/2/2017) dini hari, kakaknya itu sempat minum minuman keras saat mengisi sebuah acara pernikahan di kawasan Imogiri, Sabtu (4/2/2017) malam lalu. “Ketika itu, dia berangkat bersama Wahyu [korban meninggal yang lain],” katanya.

Sepulang dari acara itu, kakaknya masih belum merasa kesakitan. Barulah, setelah dua hari berselang, rasa sakit itu mulai dirasakan oleh kakaknya.

“Sempat pingsan. Lalu dibawa ke RSUD Panembahan Senopati. Meninggal sekitar subuh,” ujarnya.

Miras maut ini merenggut nyawa tiga orang yakni Wahyu Defri, 21 dan Sudarisman, 50 warga Dusun Kurahan Desa Bantul Kecamatan Bantul dan Muh.Diyanto, 23 warga Dusun Bongseng, Desa Guwosari Kecamatan Pajangan.

Satu lagi korban yang hingga kini dalam kondisi kritis adalah Kustiono, 35, warga Dusun Kurahan Desa masih dirawat di RSU PKU Muhammadiyah Bantul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya