SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Miras maut di Bantul mengandung metanol.

Harianjogja.com, SLEMAN – Polda DIY menilai racikan miras oplosan yang dijual di Bantul menewaskan belasan orang, lebih mematikan ketimbang oplosan buatan Sasongko, 45, warga Depok, Sleman yang menewaskan 26 orang. Polisi masih memburu peracik miras maut tersebut.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Waka Polda DIY Kombes Pol. Abdul Hasyim Ghani menegaskan, anggotanya masih melakukan penyelidikan terkait kadar racikan bahan miras oplosan yang beredar di Bantul. Selain itu polisi juga masih memburu peraciknya.

Dari hasil penyelidikan sementara, kata dia, kandungan bahan kimia pada miras oplosan di Bantul lebih mematikan daripada yang beredar di Sleman beberapa waktu lalu. Salahsatu bahan yang bisa diungkap dari racikan tersebut adalah dugaannya metanol yang seharusnya bukan untuk dikonsumsi manusia.

“Ini memang bukan patut untuk dikonsumsi manusia, untuk [oplosan] Bantul ini daya rusaknya lebih keras dibandingkan Sleman [racikan Sasongko] beberapa waktu lalu,” ungkap Waka Polda DIY, Selasa (17/5/2016).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya