Jogja
Rabu, 4 April 2012 - 18:30 WIB

Mirip Lumbung, Rumah Jemiyem Diperbaiki Warga

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - KERJA BAKTI—Warga Dusun Sadang Desa Tanjungharjo, Nanggulan bekerja bakti membangun rumah Jemiyem, Rabu (4/4). (JIBI/Harian Jogja/Nina Atmasari)

KERJA BAKTI—Warga Dusun Sadang Desa Tanjungharjo, Nanggulan bekerja bakti membangun rumah Jemiyem, Rabu (4/4). (JIBI/Harian Jogja/Nina Atmasari)

KULONPROGO—Rumah milik Jemiyem, 55, warga Sadang Desa Tanjungharjo, Kecamatan Nanggulan yang kondisinya memprihatinkan akhirnya diperbaiki warga, agar lebih layak ditinggali.

Advertisement

Pembongkaran yang dilakukan oleh sekitar 35 orang itu hanya memakan waktu kurang dari dua jam. Bagian yang dibongkar adalah dinding anyaman bambu. Hari itu juga, warga segera menggali tanah untuk mendirikan fondasi dinding.

“Kami bergerak cepat, agar segera selesai dan bisa segera dihuni lagi,” ungkap Kepala Desa Tanjungharjo, Tukimin HS, di sela memimpin kegiatan kerja bakti, Rabu (4/4).

Berdasarkan rencana anggaran, pembangunan menghabiskan dana Rp35 juta. Dari jumlah itu, Rp6 juta di antaranya
bisa dihemat dengan menggunakan material yang masih bisa dimanfaatkan, seperti genting, rangka atap serta tiang rumah. Adapun sisanya, menggunakan dana sumbangan dari warga dan pihak yang tidak bersedia disebutkan namanya.

Advertisement

Tukimin menjelaskan, dinding rumah Jemiyem akan diganti dan dipasang pintu serta jendela. Dinding luar maupun sekat ruangan akan menggunakan batako sementara daun pintu menggunakan kayu. Menurut dia, pembangunan tidak akan diselesaikan hingga sempurna seperti dinding halus dan dicat.

“Dinding cukup dari batako, yang penting kuat, melindungi isi rumah dan aman,” katanya.

Ia menambahkan, dari pembangunan ini masih kurang untuk membangun tempat mandi cuci kakus (MCK) karena keterbatasan dana. Untuk kegiatan MCK, Jemiyem yang tinggal bersama cucunya, Dianeka Hemalia Putri, 4,5 tahun, terpaksa menumpang di rumah tetangganya.

Advertisement

Jemiyem adalah warga miskin yang tinggal bersama cucunya. Kondisi Jemiyem yang buta membuatnya tidak bisa bekerja. Meski demikian, ia harus merawat cucunya, seperti memasak, menemani tidur hingga mengantar ke sekolah. Kondisi rumah mereka sebelum dibongkar sangat memprihatinkan, mirip lumbung padi.(ali)

Advertisement
Kata Kunci : JEMIYEM
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif