Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Sebuah kampung atau dukuh di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) banyak ditemukan perempuan berstatus janda.
Kampung itu tak lain adalah Dukuh Kalang Bangi Wetan, Kalurahan Ngeposari, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Menurut Kepala Dukuh Kalang Bangi Wetan, Raden Tri Prabowo, warganya yang berstatus janda memang banyak. Bahkan jumlah perempuan yang berstatus janda lebih banyak dibanding penduduk laki-lakinya.
Baca juga: PNS di Gunungkidul Jadi Pelaku Penipuan dan Penggelapan Mobil
Bahkan saking banyaknya penduduk perempuan, masjid yang ada di dukuh tersebut tidak pernah menyelenggarakan salat Jumat.
“Kalau jemaah tidak genap 40 orang, katanya tidak boleh Jumatan. Tetapi, di sini tidak bisa dipisahkan dengan Dukuh Ngeposari,” ujarnya dikutip suara.com, Senin (4/10/2021).
Bowo mengatakan meski banyak penduduknya perempuan dan berstatus janda, program di kampung tersebut tidak terganggu. Selain itu, meski kampung di Gunungkidul itu banyak janda, tapi warganya yang berada di garis kemiskinan sangat sedikit.
Ia pun menyebut alasan warga di Kampung Kalang Bangi Wetan yang menjadi janda. Alasannya cukup menyedihkan. Para perempuan itu berstatus janda bukan karena faktor ekonomi. Mereka menjadi janda karena ulah dari sang suami atau si pria.
Banyak perempuan di Dukuh Kalang Bangi Wetan yang ditinggal pergi suaminya tanpa pamit, bahkan sampai bertahun-tahun. Alhasil, mereka pun berstatus janda, atau tidak punya suami.
“Iya, bukan karena faktor ekonomi. Tapi, lebih ke karakter orang,” tuturnya.
Dukuh Kalang Bangi Wetan yang menjadi kampung para janda di Gunungkidul saat ini dihuni 93 kepala keluarga. Dari 93 kepala keluarga ini, 26 di antaranya berstatus janda.
Sukses
Tak ada yang mengetahui mengapa dukuh ini banyak terdapat janda. Kendati demikian, kehidupan para janda di kampung ini cukup maju karena ada janda-janda yang sukses menjadi pengusahaa dan memperkerjakan janda lainnya.
Dia adalah Dt (38), warga RT 001. Wanita ini telah sukses menjadi pengusaha batu alam yang mampu memperkerjakan 15 orang tetangganya. Asetnya pun terbilang tidak sedikit karena perempuan ini memiliki tiga unit truk ekspedisi, empat mobil, yang satu di antaranya adalah pikap.
Baca juga: Demi Anak Yatim, PKS Bikin Program Kader Nikahi Janda
Dt tidak mengetahui alasan di kampung tersebut banyak janda seperti dirinya. Hanya saja, di lingkungannya sekarang ada sembilan orang dari 17 kepala keluarga yang menjadi janda.
Sementara di RT 002 ada 8 janda yang menjadi kepala keluarga, sedangkan di RT 003 dan RT 004 masing-masing ada tiga dan empat janda.
“Kalau saya sudah dua kali janda. Cerai tahun 2011 dan 2021 ini,” papar Dt.
Wanita yang memiliki dua anak dari dua suami berbeda ini mencoba menikmati hidup kesendiriannya. Prinsipnya adalah bisa bermanfaat bagi orang lain dan bisa memberikan pekerjaan tetangga baik untuk memuat batu alam truk ekspedisi luar kota dan sopir truk.