Jogja
Senin, 11 November 2013 - 10:10 WIB

MISTERI KEMATIAN GURU SD : Suryati sempat Dirawat di RS, Rekan Guru Dilarang Menjenguk

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Antara)

Harianjogja.com, KULONPROGO-Suryati, guru SD Negeri Madigondo Desa Sidoharjo Samigaluh Kulonprogo yang diduga meninggal dengan tidak wajar, sebelumnya sempat dirawat di rumah sakit, namun rekan seprofesinya dilarang menjenguk.

Kepala Sekolah SD Negeri Madigondo, Purwadi mengaku terlambat datang ke rumah duka saat Suryati meninggal, 20 Oktober lalu. Dia tidak sempat menyaksikan kejanggalan yang sempat dilihat oleh beberapa bawahannya di sekolah.

Advertisement

“Saat itu saya kebetulan ada acara, jadi datang agak malam dan tidak sempat melihat kondisi fisik jenazah,” ujar Purwadi memberikan keterangannya, Jumat (8/11/2013).

Hanya saja, Purwadi mengaku sudah berpikiran negatif tentang kematian Suryanti yang dia rasa sangat mengejutkan itu. Apalagi dia sempat mendengar slentingan dari sejumlah tetangga jika kematian bawahannya itu ada bukan karena sakit.

Dari omongan para tetangga almarhum, Purwadi mendapatkan informasi jika Suryanti sedang mengalami masalah dengan suaminya yang juga seorang pengajar.

Advertisement

“Tapi masalahnya apa, saya kurang tahu,” tandasnya.

Lebih lanjut, Purwadi bercerita, dia terakhir bertemu dengan Suryanti pada 17 Oktober. Saat itu Suryanti masih mengajar di sekolah dan kondisinya sehat-sehat saja. Sehari sebelum itu, dia juga mengikuti acara pemotongan hewan kurban di sekolah tenpatnya mengajar.

Cuma, sebelumnya memang Suryanti tidak masuk beberapa hari karena di rawat di rumah sakit lantaran mengalami depresi. Mengenai penyebab depresi itu, Purwadi mengaku tidak tahu.

Advertisement

Para guru juga tidak sempat menjenguk ke rumah sakit karena pihak keluarga, terutama suaminya tidak mengizinkan dia dijenguk.

Namun saat kembali lagi masuk sekolah, wali murid kelas III itu sudah keadaan benar-benar sehat.

“Dia sama sekali tidak kelihatan sakit, kami sebenarnya ada rencana untuk menanyai masalah dia bisa depresi. Tapi belum sempat,” cerita Purwadi melanjutkan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif