SOLOPOS.COM - Ilustrasi jenazah. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Keluarga Supriyanto tidak yakin murid kelas dua Jurusan Teknika Kapal Penangkap Ikan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Tanjungsari Gunungkidul itu meninggal karena sakit saat praktik kerja industri di kapal Bandar Nelayan 2011, Sabtu (15/3/2014).

Ayah Supriyanto, Sunarto, 48, mengaku anak kedua dari empat bersaudara itu dalam keadaan sehat saat pergi mengikuti praktik kerja industri. “Selama ini tidak ada riwayat sakit,” ujarnya, Minggu (16/3/2014).

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

Dirinya juga tidak memiliki firasat apapun terhadap peristiwa yang menimpa anaknya.

Supriyanto, 17, meninggal dalam kapal di lautan kawasan Papua saat menjalani praktik kerja industri. Kepala SMKN Tanjungsari, Sugiyarto, mengatakan Supriyanto meninggal sekitar pukul 05.00 Waktu Indonesia Timur (WIT) dalam perjalanan pulang dari Papua menuju Bali.

Supriyanto sudah tak bernyawa saat dibangunkan teman-temannya.

Sugiyarto mengaku mendapat kabar meninggalnya Supriyanto sekitar pukul 10.00 WIB setelah ditelepon dari perwakilan PT Bandar Nelayan di Bali.

“Sekitar pukul 13.00 WIB baru ada pesan singkat elektronik lengkap, kabar meninggalnya siswa saya [Supriyanto],” kata Sugiyarto, Minggu (16/3/2014).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya