Jogja
Senin, 24 Maret 2014 - 11:18 WIB

MISTERI KEMATIAN SISWA DI ATAS KAPAL : Supriyanto Kelelahan karena Berpindah-pindah Kapal

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemakaman Dwi Supriyanto, 17, di Dusun Banaran VIII, Desa Banaran, Kecamatan Playen, Minggu (23/3/2014). (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Isak tangis keluarga mengiringi kepergian jenazah Dwi Supriyanto, 17, menuju peristirahatan terakhir di Dusun Banaran VIII, Desa Banaran, Kecamatan Playen, yang tak jauh dari rumah Supriyanto.

Tidak hanya keluarga, puluhan teman-teman Supriyanto dari Sekolah Menengah Kejuruan Negeri I Tanjungsari meneteskan air mata saat jenazah dikebumikan, Minggu (23/3/2014). Kepala SMKN I Tanjungsari, Sudiyarto, menegaskan Supriyanto meninggal karena kelelahan selama menjalani praktik lapangan.

Advertisement

Penegaskan itu berdasarkan hasil pemeriksaan dokter di Bali. Menurut Sudiyarto, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan dalam jasad. Dari keterangan kapten kapal maupun teman Supriyanto, pelajarnya itu sempat kelelahan saat pindah-pindah kapal.

Puncaknya saat di kapal Bandar Nelayan, di lautan Kupang, Nusa Tenggara Timur. Supriyanto sempat muntah dan mendapat perawatan medis di kapal namun nyawa Dwi Supriyanto tidak tertolong. “Sempat tak mau makan selama sepekan, hanya makan satu-dua sendok saja,” kata Sudiyarto.

Seusai pemakaman, ayah Dwi Supriyanto, Sunarto, masih terus mendoakan anaknya meski pelayat sudah membubarkan diri. Dia terlihat tak bisa menahan kesediahan sampai tak mampu bercerita.

Advertisement

“Maaf saya belum bisa berbicara apa-apa,” ucap dia sambil lalu.

Lilis Cahyani, 16, salah satu teman sekelas Dwi Supriyanto, mengungkapkan selama di sekolah Supriyanto dikenal pintar dan ramah. Lilis terakhir ketemu sebelum berangkat praktik kerja industri enam bulan lalu. “Saya kebetulan praktiknya ke Bantul. Dwi ke Kupang,” ungkapnya.

Supriyanto, siswa kelas II Jurusan Teknika Kapal Penangkap Ikan, diketahui meninggal dunia pada Sabtu (15/3/2014). Dia meninggal sekitar pukul 05.00 Waktu Indonesia Timur dalam perjalanan pulang dari Kupang ke Bali menumpang kapal Bandar Nelayan. Supriyanto sudah tak bernyawa saat dibangunkan teman-teman kapalnya.

Advertisement

Sudiyarto mengaku mendapat kabar setelah ditelepon dari perwakilan PT.Bandar Nelayan di Bali pada Minggu (16/3/2014). Supriyanto merupakan salah satu peserta praktik kerja industri bersama tujuh siswa SMKN I Tanjungsari lainnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif