SOLOPOS.COM - Tim SAR terlibat pencarian korban mutilasi di jembatan Kelor, Bangunkerto, Turi, Kamis (13/7/2023) - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Solopos.com, SLEMAN — Petugas dari Satreskrim Polresta Sleman mengaku kesulitan mengidentifikasi potongan tubuh korban mutilasi yang ditemukan di Kelor, Kalurahan Bangunkarto, Turi. Hal ini karena sampai saat ini belum ada temuan potongan tubuh lain dan kondisi potongan tubuh yang ditemukan kondisinya sulit untuk diidentifikasi.

Kasatreskrim Polresta Sleman, Kompol Deni Irwansyah, menjelaskan alasan tim forensik kesulitan mengidentifikasi korban pembunuhan mutilasi melalui sidik jari dari potongan tubuh yang ditemukan. Posisi salah satu potongan tubuh yang ditemukan yakni tangan sebatas pergelangan telah terkepal dan sulit dibuka.

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

“Kondisinya mengepal dan sudah terendam air. Jadi, sudah ada beberapa bagian yang rusak,” kata dia, Jumat (14/7/2023).

Deni menjelaskan karena potongan tubuh tersebut terendam air, pembusukan akan terjadi lebih cepat. Kondisi ini membuat potongan tubuh semakin sulit dikenali.

Meski demikian, lanjut dia, dari pengamatan visual potongan tubuh tersebut kemungkinan besar memiliki warna kulit putih atau kuning langsat.

Selain itu, polisi tidak menemukan ciri khusus yang melekat pada potongan tubuh tersebut, seperti tato, tai lalat atau tanda lahir. Adapun sampai saat ini, potongan tubuh yang telah ditemukan masih sama dengan hari sebelumnya, yaitu dua kaki sebatas mata kaki, satu tangan sebatas pergelangan, daging dan usus yang belum bisa dipastikan keterkaitannya.

Karena kesulitan melacak sidik jari, polisi masih mengandalkan penelusuran dari masyarakat.

“Kami upayakan mengidentifikasi melalui informasi dari masyarakat. Intens komunikasi kami lakukan terutama ke jajaran ke Polres Bantul, ataupun Kulonprogo apakah ada yang kehilangan anggota keluarganya dalam waktu dekat, khususnya mungkin di bulan Juli ini,” katanya.

Sampai saat ini, polisi sudah memeriksa sebanyak empat saksi yang terdiri dari warga sekitar yang menemukan potongan tubuh tersebut dan Dukuh Kelor. Dari keterangan warga, polisi mendapatkan informasi jika pada Selasa (11/7/2023) petang ada yang melihat sebuah truk berhenti beberapa saat di jembatan tersebut.

Terkait informasi ini, pihaknya masih akan mendalami kebenarannya dengan memeriksa CCTV di sekitar lokasi kejadian.

“Hasil pemantauan kami baru menemukan satu. Kami coba sisir lagi karena di lokasi arah mau ke lokasi itu banyak sekali jalan-jalan kecilnya. Jadi bukan jalur utama dan kondisi di atas memang lebih banyak perkebunan salak,” ungkapnya.

Warga Kelor, Heru, menuturkan pada Selasa (11/7/2023) siang di sungai Bedog yang menjadi tempat penemuan potongan tersebut masih digunakan kegiatan tracking. Kemudian penemuan potongan tubuh terjadi pada Rabu (12/7/2023) petang.

“Setelah selesai [tracking] sampai ditemukannya, otomatis kejadian di jam-jam itu,” katanya.

Ia menceritakan potongan tubuh pertama kali ditemukan oleh tiga remaja yang hendak memancing.

“Setelah ditemukannya oleh anak-anak mancing, sekitar Magrib, mereka lari ke atas dan memanggil tetangga sebelah. Habis itu kami lihat bener atau enggak, ternyata benar, itu tangan [manusia]. Yang ketemu tangan dulu,” ucapnya.

Setelah itu, di sekitar lokasi mereka juga menemukan dua potong kaki. Dari informasi warga yang rumahnya tak jauh dari jembatan, ia mengatakan sempat ada yang melihat truk berhenti di jembatan dengan tiga orang turun ke sungai pada Selasa (11/7/2023) petang.

“Tapi belum pasti itu sekadar info, valid atau tidaknya kepolisian yang berwenang,” kata dia.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Korban Dugaan Mutilasi Sleman Masih Misterius, Tim Forensik Kesulitan Mengidentifikasi Sidik Jari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya