Jogja
Jumat, 2 Oktober 2015 - 03:20 WIB

MITIGASI BENCANA : 2016, Pengusaha Wajib Keluarkan CSR Mitigasi Bencana

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Simulasi mitigasi bencana di Sleman (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

Mitigasi bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah.

Harianjogja.com, BANTUL-Mulai tahun depan, pengusaha di Bantul diwajibkan menggelontorkan dana Corporate Social Responsibility(CSR) untuk program mitigasi bencana. Kini, pemerintah kabupaten (Pemkab) Bantul tengah menyiapkan peraturan daerah (perda) itu.

Advertisement

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Dwi Daryanto mengakui, selama ini peran pengusaha dalam membantu pemerintah dalam penanggulangan bencana kurang maksimal. Adapun, pertumbuhan investasi di Bantul menunjukkan peningkatan.

Dari banyaknya jumlah pengusaha di Bantul, selama ini baru beberapa perusahaan yang memberikan CSR untuk kepentingan penangggulangan bencana. Selebihnya, CSR lebih banyak diarahkan kegiatan sosial non-kebencanaan.

“Kalaupun ada, tidak berkoordinasi dengan kami. Itulah, nantinya kami harapkan semua bantuan untuk kebencanaan harus dikoordinasikan dengan kami [BPBD],” tegasnya saat ditemui usai kegiatan sosialisasi perda kebencanaan di Ruang Rapat Paripurna DPRD Bantul, Selasa (29/9/2015) siang.

Advertisement

Terkait perda yang kini sudah memasuki tahap finalisasi tersebut, ia mengharuskan pengusaha untuk ikut mencairkan dananya guna kepentingan mitigasi. Dijelaskannya, mitigasi pada dasarnya memang ada dua macam, yakni struktural dan non struktural.

“Jadi bentuknya kan bisa macam-macam. Bisa dalam bentuk sosialisasi, pelatihan sampai pada bantuan sarana dan prasarana,” terang Dwi.

Selama ini, Dwi menambahkan, persepsi perusahaan terkait kebencanaan memang masih relatif sempit. Ia menilai, hampir semua perusahaan di Bantul memandang penanganan bencana hanya dilakukan pada saat terjadi bencana saja. Padahal, jumlah kejadian bencana yang terjadi di Bantul setiap tahunnya terus mengalami peningkatan.

Advertisement

“Dan itu kebanyakan memang terjadi lantaran human error,” tegasnya.

Karena itulah, ia menilai akan jauh lebih penting membekali masyarakat dengan upaya-upaya pencegahan ketimbang memberikan bantuan saat sudah terjadi bencana. Untuk itu, ia mengaku tak sanggup jika harus melakukkannya sendirian.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif