SOLOPOS.COM - Kawasan Muara Sungai Bogowonto yang rencananya akan menjadi salah satu lokasi pengembangan program green belt yang dicanangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). (Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

Mitigasi bencana tsunami di Kulonprogo dilakukan salah satunya dengan menanam tanaman di sepanjang pantai

Harianjogja.com, KULONPROGO – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan melaksanakan program penanaman sabuk hijau di kawasan pesisir pantai selatan Kulonprogo. Sabuk hijau atau green belt tersebut akan ditanam di sepanjang garis pantai dari Pantai Congot sampai Pantai Glagah.

Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra

“Tujuan penanaman green belt ini adalah untuk mengantisipasi bencana tsunami yang rawan terjadi di kawasan pesisir pantai,” ujar Kabid Kelautan dan Perikanan Tangkap Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan (DKPP) Kulonprogo Prabawa Sugondo, Rabu (21/10/2015).

Prabawa mengatakan, jenis tanaman pesisir yang akan ditanam terdiri dari cemara laut, pandan, dan sukun. Penghijauan lahan pantai ini akan dimulai dari wilayah muara Sungai Bogowonto, Pantai Congot ke arah timur hingga Pantai Glagah.

Lokasi yang dipergunakan berada di selatan jalan dengan tujuan agar tidak mengganggu kawasan tambak udang. Bahkan, tidak hanya tanaman vegetasi yang akan ditanam, rencananya pembuatan gumuk pasir juga akan dilakukan di kawasan tersebut.

Lebih lanjut Prabawa mengatakan, program tersebut akan didanai dari Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN) 2015. Program penanaman green belt akan dilakukan di tiga kabupaten. Selain Kulonprogo, penghijauan di pesisir pantai juga akan dilakukan di Kebumen dan Garut.

“Anggaran [greenbelt] untuk Kulonprogo mendapat porsi yang lebih besar. Pengerjaan program ini sudah dimulai oleh pihak ketiga,” jelas Prabawa.

Penghijauan di kawasan pesisir tak hanya akan menjadi salah satu upaya antisipasi bencana tsunami. Tetapi ke depan, kawasan green belt di sepanjang pantai Kulonprogo akan memberikan peluang ekowisata bagi kabupaten ini. Pasalnya, akan dikembangkan pula jogging track untuk melengkapi wilayah itu sebagai kawasan wisata.

Rencana penghijauan di kawasan pesisir sejalan dengan upaya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo dalam menggiatkan sosialisasi tanggap darurat bencana tsunami. Kepala BPBD Kulonprogo Untung Waluyo menyambut baik rencana penanaman sabuk hijau di kawasan pantai Kulonprogo.

“Kondisi vegetasi di wilayah pesisir Kulonprogo selama ini masih sangat kurang. Jadi, green belt ini sangat penting sekali untuk menghadap ombak besar, saat tsunami terjadi. Namun, meski begitu penanaman vegetasi juga harus memerhatikan siklus tanam dan musim, agar vegatasi tersebut dapat tumbuh dengan baik,” imbuh Untung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya