BANTUL—Tergulingnya mobil pemadam kebakaran (damkar) milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul di Jl. Jogja-Wonosari Km.23, Srimulyo, Piyungan, Kamis (15/3) lalu, ternyata bukan hanya akibat menghindari pengendara motor yang memotong jalan secara sembrono.
“Memang kondisinya sudah tidak layak untuk terus difungsikan sebagai mobil emergency,” kata Komandan Regu I Damkar BPBD Bantul, Yohanes Widiatmoko di kantornya, Jumat (16/3) siang.
Promosi Bukan Mission Impossible, Garuda!
Yohanes menuturkan, mobil damkar bernopol AB 8062 UB itu umurnya sudah lebih dari 20 tahun. Meski mesinnya terawat, namun suspensinya sudah aus karena terus mengangkut beban berat dengan kapasitas tanki 5.000 liter air. Belum lagi ditambah beban satu regu damkar yang terdiri dari tujuh anggota.
Beratnya beban mobil damkar ditambah tuntutan melaju dalam kecepatan tinggi itu tidak diimbangi dengan sistem pengereman yang mumpuni. “Rem hanya mengandalkan kampas saja. Berbeda dengan mobil keluaran baru yang sudah dilengkapi rem canggih semacam hidrolik dan brake engine,” imbuh dia.(ali)