Monorail Jogja dirancang untuk mengataso kemacetan.
Harianjogja.com, JOGJA-Pemda DIY berencana membangun transportasi kereta perkotaan untuk mengurai kepadatan kendaraan di pusat kota Jogja tidak terhindarkan, terutama pada musim liburan. Bahkan kereta perkotaan ini sudah masuk dalam Rencana Induk Pengembangan Wisata Daerah (RIPDA) Pemda DIY.
“Untuk mengatasi kemacetan rencana dengan kereta perkotaan, bisa LRT atau monorail,” kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) DIY, Sigit Haryanta saat dihubungi, Minggu (13/12/2015).
Light Rail Transit atau LRT dan monorail merupakat moda transportasi yang sama-sama digerakkan listrik. Kedua moda transportasi ini biasanya untuk melayani kawasan padat penduduk. Beberapa negara yang sudah lama menerapkan LRT di antaranya Filipina, Singapura, dan Malaysia.
Sigit mengatakan Pemda DIY terus berupaya melakukan terobosan mengurai kepadatan kendaraan di Jogja dengan membangun sejumlah kantong parkir, sistem tempat parkir yang bisa diakses melalui telepon selular, dan mengurangi kendaraan pribadi dengan memperbaiki kendaraan umum.
Menurutnya masih perlu moda transportasi massa yang efesien di antaranya LRT atau monorail.
“Lima tahun kedepan rencana sudah ada yang terealisasi secara bertahap.” kata dia.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY, Dharma Setiawan pernah menyatakan bahwa Pemda DIY tidak perlu ragu melakukan terobosan dalam melakukan penataan transportasi di DIY.
Menurut dia, persoalan transportasi jangan hanya sebatas seperti pemadam kebakaran, tindakan dilakukan setelah terjadi persoalan, tanpa menekankan infrastruktur transportasi menjadi pram (kerangka) pengembangan wilayah DIY.
“Transportasi Jogja harus berpikir out of the boks. Tidak hanya soal jalan dan mobil,” kata Dharma, 7 Juli lalu.
Politikus Partai Gerindra ini mengatakan DIY perlu mengembangkan transportasi massal seperti monorail, commuter line yang terkoneksi bukan hanya di pusat kota, namun antarkabupaten.