SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto Anggota Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta mengibarkan bendera merah putih raksasa berukuran 26 x 15 meter saat berlangsung upacara peringatan Jogja Kembali di Monumen Yogya Kembali, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (29/06/2016). Upacara yang digagas oleh pihak Museum Yogya Kembali bersama Mapala UPN Veteran Yogyakarta itu dalam rangka memperingati peristiwa bersejarah, penyerahan Yogyakarta kepada Republik Indonesia oleh Belanda sekaligus menjadi Ibu Kota Negara pada 67 tahun lalu.

Minumen Jogja kembali diselimuti bendera merah putih raksasa

Harianjogja.com, SLEMAN – Setelah membersihkan dinding kerucut selama 14 hari, belasan anggota Mapala UPN Veteran Jogja mengibarkan bendera merah putih raksasa di pucuk dinding bangunan bersejarah itu, Rabu (29/6/2016) siang.

Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali

Pengibaran bendera itu dilakukan untuk mengingat kembali peristiwa bersejarah pada 29 Juni 1949 atas kembalinya DIY ke pangkuan ibu pertiwi.

Proses pengibaran itu dilakukan sekitar 10 menit menggunakan teknik single rope atau memakai satu lintasan tali untuk melewati medan vertikal. Para anggota mapala yang menjadi pengibar bendera raksasa ini menggunakan alat pada umumnya seperti seat harness untuk menggikat tubuh, kemudian croll, hand ascender, descender yang merupakan rangkaian alat berfungsi untuk memanjat atau menaiki lintasan.

Bendera merah putih raksasa itu kemudian menempel di dinding kerucut bagian atas sisi selatan monumen. Bendera itu bisa tampak jika dilihat pengguna jalan yang melintas di Ringroad Utara, Sariharjo, Ngaglik, Sleman.

Anggota Mapala UPN Dedi Irawan menjelaskan, bendera raksasa yang dikibarkan itu berukuran panjang 26 meter dan lebar 15 meter dengan berat 20 kilogram.

Ia mengakui ukuran tersebut cukup berat, namun dengan penuh semangat, bisa dikibarkan dengan baik. Bentuk monumen yang kerucut berbeda dengan tebing terjal sehingga memiliki tingkat kesulitan tersendiri untuk membuat seluruh bendera bisa menyelimuti monumen.

“Sejak pagi sudah kami persiapkan dan mengantisipasi termasuk ketika ada angin kencang,” ungkapnya, Rabu (29/6/2016).

Menurutnya, pengibaran bendera raksasa itu untuk memperingati, bahwa pada 29 Juni ada peristiwa bersejarah di Jogja yaitu kembalinya DIY ke pangkuan ibu pertiwi.

Ia berharap dengan adanya bendera raksasa yang menyelimuti monumen dibangun pada 29 Juni 1985 ini dapat menimbulkan pertanyaan bagi siapa saja yang melihat kemudian terbuka wawasannya tentang peristiwa bersejarah itu.

“Rencananya sehari akan dikibarkan terus. Kami juga ingin mengingatkan kepada pengunjung [Monjali] tentang peristiwa 29 Juni,” imbuh dia.

Kepala Bagian Umum Monumen Jogja Kembali Yudi Pranowo yang turut dalam upacara pengibaran itu mengapresiasi kegiatan Mapala UPN. Setidaknya dengan kegiatan itu bisa menggugah kembali semangat patriotisme.

Mengingat, peristiwa 29 Juni adalah peristiwa sejarah penting saat Belanda menyerah DIY kepada NKRI. “Sangat positif, kami apresiatif dengan kegiatan semacam ini,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya