SOLOPOS.COM - ilustrasi (dok)

ilustrasi.dok

PALIYAN-Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DIY mengaku mengalami dilema terkait dengan maraknya serangan monyer ekor panjang ke ladang Namberan.

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Salah satu polisi hutan SM Paliyan Agus Sunarto mengatakan pihaknya telah mendengar keluhan tentang serangan monyet ekor panjang dari warga. Keluhan itu tak hanya dari Namberan, namun juga di kawasan konservasi Suaka Margasatwa (SM) Paliyan.

“Dulu SM Paliyan ini masih merupakan hutan produksi dan warga boleh bercocok tanam di dalam area hutan.

Dan monyet-monyet itu kan jadi terusir keluar wilayahnya sehingga merusak lahan di luar. Tapi dari luar juga diusir ke dalam, jadi susah juga,” papar dia kepada Harian Jogja ketika ditemui di kantornya di BKSDA SM Paliyan di Sodong, Paliyan, Rabu (1/5/2013).

Menurut Agus pihak BKSDA telah mencarikan solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Setiap penduduk diberi bantuan bibit-bibit buah-buahan yang ditanam di dekat lahan petani sehingga kera tidak mengganggu tanaman. Selain itu BKSDA juga melakukan penggiringan serta pengurangan populasi.

“Dari 2007 hingga 2013 sudah tiga kali pengurangan populasi dengan penangkapan kemudian kami tangkarkan di Jawa Barat. Tapi rupannya juga belum bisa menghilangkan serangan. Kami akan terus berusaha mencari jalan keluar yang terbaik,” lajut dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya