Moratorium Hotel Dinilai Percuma

Aktivis kritisi pembangunan hotel.

Harianjogja.com, JOGJA–Aktivis Warga Berdaya, Dodo Putra Bangsa menilai moratorium izin pembangunan hotel baru di Kota Jogja yang diperpanjang selama setahun tidak ada pengaruhnya. Karena saat bersamaan masih ada belasan hotel yang mengantre untuk dibangun, yang izinnya sudah masuk sebelum moratorium diberlakukan.

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

“Percuma saja moratorium atau tidak, enggak ada pengaruhnya,” kata Dodok, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (15/12/2017). Warga Berdaya selama ini diketahui intens mengkritisi pembangunan hotel di Kota Jogja.

Dodok menganggap kebijakan moratorium hanya mencari nama baik di tengah kritikan atas pembangunan hotel yang marak di Jogja. Menurutnya, jika Pemerintah Kota Jogja yang dipimpin Haryadi Suyuti dan Heroe Poerwadi benar-benar ingin membatasi pembangunan hotel seharusnya berani menerapkan moratorium sampai habis masa jabatan.

Kebijakan moratorium izin hotel, kata dia, merupakan hak prerogratif Pemerintah Kota Jogja tanpa harus meminta persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Jogja. “Jadi kalau memang serius mau membatasi hotel kenapa tidak berani sampai 2022,” kata Dodok.

Baca juga : Moratorium Hotel Cuma Diperpanjang Setahun

Senada disampaikan oleh aktivis sosial lainnya, Elanto Wijoyono menilai Pemerintah Kota Jogja jangan hanya memperpanjang moratorium, namun perlu juga mengevaluasi keberadaan hotel yang ada sekarang, baik dari sisi dampak lingkungan, mau pun dampak lalu lintasnya. “Dinas Perhubungan dan Dinas Lingkungan Hidup harus mengkaji itu,” kata dia.

Dalam beberapa kesempatan, Elanto kerap menyoroti hotel-hotel yang tidak memiliki lahan parkir yang cukup sehingga parkir kendaraan tamu hingga memakan trotoar, bahkan sampai badan jalan.

Pemkot Jogja sebelumnya memutuskan memperpanjang moratorium atau penghentian sementara pemberian izin pembangunan hotel di wilayah ini. Namun moratorium itu hanya selama setahun. Di sisi lain, saat ini ada 17 hotel baru yang akan segera berdiri. Sebanyak 17 hotel itu menurut pemerintah telah mengajukan izin sebelum moratorium pertama kali dikeluarkan pada Januari 2014.