SOLOPOS.COM - Ilustrasi kelapa sawit (JIBI/Bisnis Indonesia/Andi Rambe)

Moratorioum kelapa sawit memberikan dampak tersendiri.

Harianjogja.com, SLEMAN-Kabar moratorium pembukaan lahan tanaman kelapa sawit cukup membuat Gabungan Pengusaha kelapa Sawit Indonesia (Gapki) resah. Pasalnya, bisa dimungkinkan saat moratorium dilaksanakan nanti, kekosongan pasokan sawit di Indonesia dapat disuplai dari luar negeri.

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

(Baca Juga : KABUT ASAP : Serius! Presiden Siapkan Moratorium Lahan Kelapa Sawit dan Tambang)

“Bisa dimungkinkan suplai dari luar. Afrika yang paling mungkin,” kata Sekretaris Jenderal Gapki, Togar Sitanggang, pada awak media di sela-sela Workshop Gambut untuk Budidaya Sawit yang Berkelanjutan, Mungkinkah? di Mataram City International Convention Center (MICC), Selasa (26/4/2016).

Ia sendiri belum tahu secara pasti moratorium yang akan dikeluarkan Presiden Joko Widodo nanti seperti apa. Hanya saja berdasarkan rumor yang menguat di kalangan pengusaha kelapa sawit adalah moratorium tentang penanaman.

Jika moratorium tersebut benar adanya, maka berpotensi menimbulkan kekosongan suplai untuk beberapa tahun sesuai masa berlaku moratorium tersebut. Hal ini dikarenakan kelapa sawit merupakan tanaman jangka jangka panjang yang dapat dipanen setelah usia tiga tahun.

“Untuk nanamnya saja butuh waktu paling tidak 1,5 tahun,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya