Jogja
Selasa, 4 Desember 2012 - 16:20 WIB

Motarotium PNS Bikin RSUD Sleman Kelabakan

Redaksi Solopos.com  /  Esdras Ginting  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi/facmedicine.com

ilustrasi/facmedicine.com

SLEMAN—Pembatasan penerimaan Pegawai Negeri Sipil (Moratorium) oleh Pemerintah Pusat ternyata berdampak serius pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman. RS yang berstatus kelas B sejak 9 tahun lalu itu harus merekrut tenaga medis non-PNS untuk memenuhi tuntutan layanan kesehatan.

Advertisement

Direktur RSUD Sleman Joko Hastaryo mengatakan, tenaga medis yang ada di RSUD Sleman saat ini berjumlah 175 perawat dan 30 dokter. Kekurangan pegawai terutama untuk tenaga paramedis nonkeperawatan serta asisten apoteker. “Masih dibutuhkan 30 tenaga lagi, yaitu Perawat 15, Dokter 1, Bidan 5, Asisten Apoteker 2 dan elektromedis 1 orang,” katanya kepada Harian Jogja Senin (3/12/2012).

Untuk memenuhi tuntutan pelayanan, kata Joko, selama ini RS mengoptimalkan tenaga yang ada, meski tetap kewalahan. Baru pada November 2012 kemarin RSUD Sleman mengadakan seleksi pegawai non PNS. “Baru selesai rekrutmen tinggal pengumuman. Ada 30 orang kami terima,” ujarnya.

Upaya rekrutmen menurutnya, sudah dikonsultasikan ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Sleman. Selain itu RSUD Sleman sudah berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sehingga bisa menambah tenaga medis non-PNS bila diperlukan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : CPNS RSUD Sleman
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif