Jogja
Selasa, 10 Juli 2012 - 10:04 WIB

MUBENG BERINGHARJO: Becak Tak Kecipratan Berkah

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Isdihartono, tukang becak di Pasar Beringharjo (JIBI/Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Isdihartono, tukang becak di Pasar Beringharjo (JIBI/Harian Jogja/Bhekti Suryani)

JOGJA—Para pengayuh becak di Malioboro dan pengemudi andong boleh saja meraup untung selama musim liburan sekolah kali ini lantaran membludaknya wisatawan yang berkunjung ke daerah ini. Namun, keberuntungan itu tak dirasakan para tukang becak di Pasar Beringharjo yang biasa mangkal di pintu belakang sebelah timur menuju los jualan sayur mayur.

Advertisement

Meski Bringharjo dijejali pengunjung, pasar ini hanya ramai di bagian barat atau pintu masuk utama dari Jalan Malioboro menuju sentra penjualan batik. Di bagian pintu belakang suasana tak berubah lantaran yang kerap berbelanja kebutuhan sembako atau sayur mayur adalah penduduk lokal bukan wisatawan.

Sejumlah tukang becak yang biasa duduk di dekat tangga masuk pasar masih saja menganggur lantaran tak dapat pelanggan. Isdihartono, salah satu tukang becak, mengatakan musim liburan hanya rezekinya para pengayuh becak yang berada di barat pasar.

“Kalau kami yang di sini sama saja enggak terpengaruh sama sekali karena kan sudah dijatah, kami ini mangkalnya hanya di sini enggak boleh ngambil tempat di depan. Di sini saja ada kelompoknya,” tutur Isdihartono, Senin (9/7). Dia mengaku yang belanja di sayur mayur di Beringharjo juga sepi sehingga becaknya tak banyak penumpang.

Advertisement

Sukar, pengemudi becak lainnya, mengakui sehari bisa saja tak ada satu pun yang menumpang becaknya meski sudah menghambat pengunjung di depan pasar. “Sehari itu enggak tentu, bisa dua kali, tiga kali, kadang juga enggak ada penumpang satu pun, sudah biasa. Saya datang ke sini jam 10 sampai sekarang [jam satu siang] belum dapat penumpang,” ungkapnya.

Terkecuali beberapa hari jelang Lebaran biasanya penumpang baru ramai. Namun hanya beberapa hari itu saja, para tukang becak bagian timur pasar yang jumlahnya sekitar 40 orang itu mendulang untung.

Adapun, tarif mengendarai becak beragam. Bila hanya sekitar Malioboro seperti Jalan Mataram dibanderol Rp5.000, namun bila tujuan penumpang agak jauh hingga ke wilayah seperti Demangan dipasang tarif sampai Rp20.000.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif