MUBENG BERINGHARJO: Busana Gaya Thailand Ada di Lantai Kedua

Salah satu pemilik kios pakaian di Pasar Beringharjo, Dewi Afriyani (JIBI/Harian Jogja/Devi Krismawati)

JOGJA—Tidak hanya sandangan batik dan modern saja yang bisa di dapatkan pengunjung di Pasar Beringharjo. Mengunjungi Metro Beringharjo di lantai kedua Beringharjo, pengunjung bisa menemukan sandangan gaya yang sedikit berbeda, yakni gaya Thailand.

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Pemilik Kios Dewi Afriyani mengaku menghadirkan gaya Thailand untuk memberikan pilihan berbeda kepada publik, terutama untuk kalangan ibu-ibu muda. “Saya sengaja memberi yang berbeda, rasa Thailand,” ujarnya saat ditemui Harian Jogja, Selasa (5/6).

Dewi mengaku awalnya ia tak sengaja berbisnis pakaian asal Thailand. Saat itu dia sempat dibelikan temannya sebuah dress casual di Thailand dan ternyata waktu dipakai Dewi, banyak yang menyukai. “Banyak yang nanyain dan sebagai orang yang besar di bisnis sandangan. Peluang ini pun tidak saya sia-siakan. Saya langsung survey di Beringharjo dan Malioboro ternyata belum ada,” jelasnya.

Akhirnya, sekitar enam bulan yang lalu, Dewi memulai bisnisnya dengan menghadirkan pakaian terutama dress khas Thailand, bantal, tempat tisue, tempat surat, bros sampai tas wanita. Untuk tas, Dewi membanderol harga mulai dari Rp65.000 sampai Rp75.000.

Untuk dress, Dewi membanderol harga sekitar Rp200.000 sedangkan untuk pakaian seperti kemeja atau atasan bagi wanita, harga yang ditawarkan berkisar Rp100.000. “Ternyata lumayan sekali, sehari bisa 20 buah, selain di sini saya memang jualan lewat BBM jadi ketika ada yang malas datang ke pasar, saya bisa kirim namun kalau mau melihat stok saya,” jelas Dewi.

Menurut dia, harga yang cukup tinggi ini, karena barang-barang yang ditawarkan memang didatangkan dari Thailand. “Enaknya di Thailand tren pakaian cenderung lama bergantinya sehingga tetap tidak ketinggalan,” tambahnya.