SOLOPOS.COM - Aneka produk tas ditawarkan sejumlah pedagang di Pasar Beringharjo (JIBI/Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Aneka produk tas ditawarkan sejumlah pedagang di Pasar Beringharjo (JIBI/Harian Jogja/Bhekti Suryani)

JOGJA—Tas hasil rajutan tangan perajin lokal di Jogja semakin inovatif dengan bentuk yang beraneka rupa. Dipajangkan di berbagai los di Pasar Beringharjo, tas berbahan dasar tumbuhan alam ini paling diminati warga luar Jogja, dari Sumatera sampai Papua.

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

Di lantai kedua los Beringharjo, pengunjung bakal menemukan beragam tas lokal yang dipajang dengan keindahan yang mengagumkan. Di antaranya tas yang di desain dengan warna mencolok. Ada pula warna-warna netral.

Namun, yang mengagumkan, bahan dasar tas-tas ini merupakan barang sederhana. Seperti enceng gondok, batok kelapa, mendong (bahan pembuat tikar) sampai karung plastik yang sering dianggap tak berguna. Lainnya ada pula yang berbahan rotan dan kulit. Ditangan para perajin lokal DIY, barang-barang sederhana itu disulap menjadi barang mewah dan dihargai sampai ratusan ribu rupiah.

Salah satu pedagang tas, Darmi, mengatakan tampilan tas makin inovatif. Bila biasanya tas dibuat polos kini di desain dengan tambahan bunga atau dibuat motif bunga pada badan tas. Tas berbahan karung misalnya selain diwarnai dengan warna terang juga dihiasi dengan bunga.

Warna-warna mencolok ini paling disenangi warga luar Jogja. “Misalnya dari Papua, mereka senang dengan tas rajutan warna hijau terang seperti ini, mereka biasanya telepon dan memesan banyak. Ada juga dari Bogor. Macam-macam,” kata Darmi sembari memperlihatkan sejumlah tas yang sudah dipesan pembeli, Senin (28/5).

Tas-tas lokal ini memang kerap diincar konsumen luar Jogja apalagi saat liburan untuk sekadar dijadikan oleh-oleh atau digunakan sendiri. Saat liburan puluhan tas terjual dalam sehari. Harga yang dikenakan beragam tergantung jenis tas.

Paling murah dibanderol Rp30.000 sampai paling mahal seperti tas berbahan rotan dijual sampai Rp250.000 per buah. “Yang paling laris yang harga Rp30.000. Rp50.000 itu biasanya anak-anak sekolah yang beli saat liburan ke sini untuk oleh-oleh,” tutur Darmi.

Penjualan tas-tas lokal ini bakal meningkat pesat jelang Lebaran. Karena itu, mulai saat ini harus menyiapkan pasokan tas sejak awal agar tak kekurangan. Tas lokal ini disuplai dari perajin diantaranya dari daerah Kulonprogo dan Bantul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya