SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Petugas dari BNNP dan salahsatu sopir bus di Terminal Giwangan, Jogja melihat alat rapid test yang digunakan untuk menguji urine, Sabtu (3/8/2013). Tes urine dilakukan BNNP & Polda DIY untuk memastikan para sopir tidak menggunakan bahan berbahaya saat menjalankan kendaraannya pada arus mudik Lebaran kali ini.
JIBI/Harian Jogja/Jumali

Harianjogja.com, JOGJA-Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi DIY bersama dengan kepolisian daerah (Polda) setempat menggelar tes urine bagi sopir angkutan Lebaran 2013, Sabtu (3/8/2013).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Tes yang dilakukan di Terminal Giwangan, dan Jombor itu dilakukan untuk menekan angka penyalahgunaan narkoba dan zat berbahaya.

Diharapkan dengan telah diujinya para sopir tersebut, angka kecelakaan di jalan raya saat Lebaran kali ini akan menurun.

Kepala Bidang Pemberantasan BNNP DIY, Sumardiyono mengatakan tes urine ini merupakan program untuk menciptakan lingkungan kerja yang bebas narkoba bagi pengemudi angkutan lebaran.

“Ini juga dalam rangka mendukung Polda DIY dalam meminimalisasi terjadinya kecelakaan lalulitas,” katanya.

Menurutnya, peranan pengemudi angkutan lebaran dalam kelancaran arus mudik dan arus balik lebaran sangat tinggi.

“Mobilitas pengemudi bus ini kan tinggi pada saat ini. Karena itu para pengemudi harus mampu menyiapkan diri sedini mungkin dan membebaskan dari narkoba,” imbuhnya.

Dia menambahkan, apabila pengemudi angkutan lebaran ada yang menggunakan zat terlarang, akan mengancam kenyamanan dan keselamatan di perjalanan.

Untuk itu, para sopir bus diimbau untuk tidak mengonsumsi narkoba atau obat-obatan terlarang yang dapat mengganggu kinerjanya pada saat mengemudikan kendaraan.

“Kami imbau agar tidak menggunakan narkoba,” harapnya. Pada tes di Terminal Giwangan, tidak semua sopir diuji. Sumardiyono mengungkapkan hanya sopir yang dinilai lelah yang wajib mengikuti tes.

“Makanya kami cek dulu dari matanya. Kalau kelihatan, baru kami wajibkan mengikuti tes. Hasilnya sendiri langsung bisa dilihat,” jelasnya.

Pada tes kali ini, masih kata dia, 30 petugas BNN dan Polda DIY menggunakan lima parameter pengecekan. Selain tes vitamin, ada tes ekstasi, metafetamin, THC, Kokain dan Benzoil.

“Jadi tidak akan ada yang lolos nantinya. Jika positif kami lakukan penggeledahan terhadap badan dan tempat mangkalnya. Dan yang bersangkutan kami bawa ke BNN untuk tindak lanjut,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya