SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Solopos Ilustrasi

JIBI/Harian Jogja/Solopos
Ilustrasi

Harianjogja.com, JOGJA—PT Kereta Api Indonesia sudah menempatkan rambu peringatan di 312 perlintasan kereta api di Daerah Operasi VI Jogja yang tidak dijaga dan rawan terjadi kecelakaan.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VI Jogja Sumarsono menyebutkan di Daerah Operasi VI terdapat 502 perlintasan. Sebanyak 155 perlintasan sudah dijaga, 35 perlintasan tidak sebidang dan sisanya adalah perlintasan tidak dijaga.

“Jumlah perlintasan yang tidak dijaga tersebut meningkat bila dibanding tahun sebelumnya, salah satunya disebabkan pertumbuhan permukiman penduduk yang cukup pesat,” kata dia, Senin (29/7/2013).

Dengan pertumbuhan permukiman, lanjut dia, ada perkembangan fungsi jalan, yaitu dari jalan setapak menjadi jalan yang bisa dilalui kendaraan.

Tahun lalu, jumlah perlintasan yang tidak dijaga masih kurang dari 300 perlintasan.

PT KAI tidak memiliki kewenangan menutup perlintasan sebidang yang tidak dijaga tersebut karena hal itu sudah menjadi kewenangan Dinas Perhubungan dari pemerintah daerah setempat.

Selain perlintasan yang tidak dijaga, di Daerah Operasi VI Jogja juga terdapat perlintasan yang rawan longsor atau banjir, seperti di perlintasan antara Sumberlawang-Goprak, dan Goprak-Gundih yaitu sepanjang sekitar 17 kilometer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya