SOLOPOS.COM - Suasana Terminal Dhaksinarga jelang lebaran 2014. Dishubkominfo Gunungkidul membuat kebijakan untuk mewajibkan tiap bus AKAP masuk ke terminal, Selasa (22/7/2014). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja).

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Sejumlah perusahan otobus (PO) antar kota antar provinsi di Gunungkidul mengaku siap menaati kebijakan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Gunungkidul supaya armada bus masuk Terminal Dhaksinarga, Wonosari. Namun, mereka meminta akses akomodasi penumpang ke daerah asal disediakan.

Pemiliki PO MaJu Lancar, Sutrisno mengaku siap melaksanakan kebijakan tersebut. Hanya, sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa transportasi membutuhkan jaminan, supaya akomodasi penumpang menuju daerah asal disediakan. Pasalnya, ketiadaan akses tersebut akan berdampak pada kepercayaan penumpang.

Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra

“Kami siap, tapi yang paling penting pemerintah menyediakan akses menuju ke daerah masing-masing. Apalagi, bus-bus jurusan Semin, Girisubo, Panggang juga masih minim,” ungkapnya kepada Harianjogja.com, Selasa (22/7/2014).

Trisno menambahkan, apabila di waktu normal rata-rata bus malam tiba di Terminal Dhaksinarga sekitar pukul 04.00 WIB. Masalahnya, jam-jam sekitar itu belum ada satu petugas pun di terminal. Takutnya, saat menurunkan di terminal, penumpang terkesan ditelantarkan.

“Kami tidak mau main-main, karena ini bisnis kepercayaan. Mending diturunkan di garasi, karena akomodasinya lebih pasti. Yang jelas, kami siap untuk menaati kebijakan tersebut, hanya yang perlu diperhatikan akses akomodasi penumpang selanjutnya,” papar dia.

Meski demikian, Trisno mengaku rutin membayar retribusi ke terminal. Tiap harinya, rutin membayar retribusi dua kali untuk masing-masing armada bus yang ada. Sementara itu, Kepala Perwakilan PO Rosalia Indah Semin, Jarot Prakoso mengaku siap melaksanakan kebijakan tersebut. Malahan, sebelum kebijakan tersebut diterapkan armadanya rutin masuk ke Terminal Dhaksinarga.

“Bus-bus kami baik yang datang atau yang berangkat terus masuk ke terminal,” akunya.

Dia pun mengaku rutin membayar retribusi ke pemerintah. Pasalnya, pembayaraan ini sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak membayarnya.

“Kami terus bayar, karena ini bagian yang wajib dibayarkan,” tegas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya