Jogja
Selasa, 22 Juli 2014 - 14:25 WIB

MUDIK LEBARAN 2014 : Tes Urine Pengemudi Giwangan Negatif, Satu Sopir Melarikan Diri

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (google.img)

Harianjogja.com, JOGJA-Pemeriksaan urine sopir bus angkutan pada Senin (21/7), di terminal Giwangan, menemukan hasil negatif, namun, Badan Badan Narkotika Nasional Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (BNNP-DIY) menyatakan tetap waspada tinggi terhadap kondisi sopir, demi kenyamanan dan keselamatan penumpang.

Dalam kegiatan ini, dari 28 sampel urine sopir yang diperiksa dengan alat uji tes multi screen, seluruhnya dinyatakan negatif. Selain itu terdapat pula satu sopir kedapatan kabur dan menghindari pemeriksaan urine dan fisik kendaraan.

Advertisement

“Parameter yang diperiksa adalah kandungan kokain (coc), amphetamine atau ekstasi (amp), sabu (met), heroin (thc), mop, benzo (bzo). Kalau terlihat satu saja yang positif, maka tanpa harus keenamnya positif, sopir tersebut sudah terbukti melakukan penyalahgunaan obat terlarang,” ujar Alifah Kusuma, staff bidang pemberantasan BNNP DIY, pada Senin (21/7/2014).

Dijelaskan, zat lain yang terkandung dalam urine, namun dalam batas konsumsi yang berlebih, misalnya berasal dari suplemen atau minuman penambah stamina tertentu, dimasukkan dalam kategori benzo. Biasanya, benzo ditemukan dari jenis obat penenang, yang digunakan supir saat menjalankan tugas.

“Kalau mereka mengatakan bahwa zat-zat tersebut dikonsumsi atas resep dokter, dan mereka bisa menunjukkan buktinya, maka kami perbolehkan. Kalau tidak, maka pemeriksaan akan berakhir dengan kewajiban mengikuti rehabilitasi serta tidak diperbolehkan untuk mengemudi, sementara digantikan supir cadangan,” imbuh Siti Alfiah, kepala bidang pemberantasan BNNP DIY dalam kesempatan sama.

Advertisement

Pada gelaran pemeriksaan urine sopir saat arus mudik lebaran 2013, BNNP menemukan tiga orang sopir yang urinenya dinyatakan positif mengandung benzo. Di sisi lain, ditemukan lima bus dengan rem rusak, dua bus masa trayeknya telah mati dan satu bus dengan KIR mati.

Jadwal pemeriksaan terkait kelayakan fisik kendaraan dan fisik sopir, masih berlanjut pada 24 Juli 2014 di terminal Giwangan, 25 Juli 2014 bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, di terminal Jombor. Selain itu, kewaspadaan juga dilakukan untuk temuan di terminal Wates.

“Itu area perbatasan dan juga titik lelah,” terangnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif