SOLOPOS.COM - Warga mencari barang bekas di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Bantul, DI Yogyakarta, Kamis (12/5/2022). Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dan warga Piyungan bersepakat membuka kembali TPST Piyungan dengan poin utama pengolahan lindi atau air pada sampah oleh Balai Prasarana dan Pemukiman Wilayah (BPPW) agar tidak mencemari lingkungan sekitar. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/foc.

Solopos.com, JOGJA — Masyarakat di Kota Jogja, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul, dipastikan bakal kebingungan dalam mengelola sampahnya selama satu setengah bulan ke depan. Hal ini karena pemerintah menutup TPA atau TPST Piyungan selama 45 hari.

Penutupan TPST Piyungan ini dilakukan mulai 23 Juli hingga 5 September 2023. Pemerintah menutup TPST Piyungan ini karena tempat pembuangan sampah itu sudah benar-benar over kapasitas. Sehingga tumpukan sampah dari masyarakat tidak lagi tertampung di TPST Piyungan.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Sekretaris Daerah Istimewa Yogyakarta, Beny Suharsono, mengatakan penutupan sementara TPST Piyungan mulai 23 Juli hingga 5 September 2023 itu dilakukan setelah melalui berbagai pertimbangan. Salah satunya zona A dan zona B sebagai titik lokasi penampungan sampah di TPST Piyungan tidak memungkin untuk menampung sampah lagi.

Berbagai upaya sebenarnya telah dilakukan, tetapi memang TPST tersebut sudah melebihi kapasitas.

“Dikarenakan zona A dan zona B sudah tidak mungkin lagi mampu menampung sampah dan sudah over kapasitas,” kata Beny melalui ponselnya Sabtu (22/7/2023) pagi.

Pemda DIY sebenarnya sudah mengupayakan dengan membangun TPA Transisi bagian 1. TPA transisi ini dibangun sembari menunggu proses kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU) terkait pengelolaan sampah yang saat ini masih berproses di Pemerintah Pusat. Akan tetapi TPA Transisi Bagian 1 yang sudah dibangun dan dioperasikan kondisinya nyaris penuh.

“Sementara zona transisi 1 daya tampungnya tinggal tersisa 10 persen saja,” ujarnya.

Pemda DIY saat ini sedang mengupayakan perluasan daya tampung dengan membangun TPA Transisi 2 yang berada di sekitar kompleks TPA Piyungan.

“Zona TPA transisi 2 baru bisa dipergunakan perkiraan tanggal 6 September 2023, sehingga kami melakukan penutupan sampai 5 September,” ujarnya.

Informasi penutupan TPA Piyungan diterbitkan Beny lewat selembar surat yang ditandatanganinya bernomor 658/8312 tentang penutupan pelayanan TPA Piyungan itu tertanggal 21 Juli 2023 atau Jumat (21/7/2023).

Surat itu ditujukan kepada tiga Kepala DLH yaitu Sleman, Kota Jogja dan Bantul serta Ketua Sekber Kartamantul. Dalam surat itu disebutkan penutupan merupakan kesepakatan bersama antara Pemda DIY dengan Sekda tiga kabupaten dan kota tersebut.

“Dikarenakan lokasi zona eksisting TPA Regional Piyungan yang sudah sangat penuh dan melebih kapasitas maka pelayanan sampah di TPA Regional Piyungan tidak dapat dilakukan mulai tanggal 23 Juli 2023 sampai 5 September 2023,” demikian bunyi surat yang bersifat penting ini.

DIY sebenarnya pernah terjadi penurunan volume sampah yang masuk ke TPA Piyungan yaitu pada 2014 di angka 2%, 2018 0,3% dan 2019 di angka 1,3%. Akan tetapi di tahun-tahun lain terjadi peningkatan, salah satu yang signifikan adalag pada 2021 yang mencatatkan peningkatan volume sampah yang masuk hingga 23% dibandingkan 2021.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul TPA Piyungan Ditutup 1,5 Bulan, Ini Data Lengkap Volume Sampah 10 Tahun Terakhir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya