SOLOPOS.COM - Ilustrasi telepon (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Pemerintah Kabupaten Gunungkidul berencana menghentikan langganan telepon konvensional mulai tahun depan. Saat ini, masih banyak organisasi perangkat daerah (OPD) di Gunungkidul yang masih langganan telepon konvensional.

Sekretaris Daerah Gunungkidul, Sri Suhartanta, mengatakan rencana penghapusan langganan telepon ini karena terkait migrasi ke program digital.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Dia mengatakan dengan program ini maka semua dilakukan secara digital sehingga penggunaan telepon konvensional tidak dibutuhkan lagi.

“Mulai tahun depan kami rencanakan tidak langganan lagi,” kata dia, Rabu (8/3/2023).

Suhartanta menuturkan pemberhentian langganan telepon konvensional ini juga sebagai upaya dalam penghematan anggaran di lingkup Pemkab Gunungkidul. Program ini juga sesuai instruksi dari Pemerintah Pusat agar ada efisiensi sehingga defisit anggaran bisa ditekan.

“Tahun ini kami melakukan rasionalisasi anggaran karena defisitnya mencapai 4,7%. Sedangkan aturan dari Pemerintah Pusat hanya 2,2%, makanya kebutuhan anggaran yang tidak penting lagi akan dihilangkan agar defisitnya semakin kecil,” katanya.

Hal tak juah berbeda diungkapkan oleh Pelaksana Tugas Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Gunungkidul, Saptoyo. Menurut dia, upaya penghematan sudah dilakukan sesuai dengan instruksi dari Menteri Keuangan.

“Adanya instruksi ini maka harus dilakukan rasionalisasi anggaran untuk penghematan,” katanya.

Terkait dengan telepon, Saptoyo mengakui tagihan telepon masih ada sampai sekarang. Meski demikian, untuk pembayaran dilakukan oleh masing-masing OPD.

“Di bidang anggaran ada data berkaitan dengan alokasi untuk pembayaran, tapi saya tidak membawanya sehingga belum bisa mengungkapkan alokasi yang diberikan tahun ini,” katanya.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, mengatakan upaya transformasi ke era digital harus dilakukan mulai dari sekarang. Oleh karena itu, belum lama ini diselenggarakan high level meeting dalam percepatan perluasan digitalisasi daerah yang melibatkan seluruh OPD di Bumi Handayani.

“Kegiatan ini sebagai upaya mendorong transformasi digital di Gunungkidul,” katanya.

Menurut Sunaryanta, program digital ini memberikan peran yang besar dalam pertumbuhan ekonomi. Ia berharap dalam meningkatkan layanan ke masyarakat dilakukan ivonasi.

Setiap pegawai diminta terus mengembangkan diri serta membuat terobosan-terobosan digital guna mempercepat pelayanan.

“Elektronisasi  transaksi pemerintah daerah tidak bisa dihindarkan. Sudah saatnya kita bertransformasi ke dunia digital yang lebih efektif dan efisien,” katanya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Migrasi ke Digital, Gunungkidul Putus Langganan Telepon Konvensional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya