SOLOPOS.COM - Petugas membersihkan bagian dalam Museum Karst, Pracimantoro, Wonogiri, yang terkena banjir, Rabu (29/11/2017). (Ahmad Wakid/JIBI/Solopos)

Dinas Kebudayaan Kulonprogo sedang fokus melakukan pembebasan lahan untuk membuat museum

Harianjogja.com, KULONPROGO- Dinas Kebudayaan Kulonprogo sedang fokus melakukan pembebasan lahan untuk membuat museum di Tambang Mangaan, Kliripan, Hargorejo Kokap. Adapaun Pembangunan tersebut Dinas Kebudayaan Kulonprogo menggunakan Dana Keistimewaan DIY.

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

Menurut Kepala Seksi Kepurbakalaan dan Permuseuman Dinas Kebudayaan Kulonprogo,  Fitri Atiningsih Fauzatun, mengungkapkan bahwa pembangunan museum edukasi tentang geologi itu akan menghabiskan dana sekitar Rp600 juta untuk pembebasan lahan. Dimana lahan sebesar 1,600 meter persegi itu saat ini masih dimiliki masyarakat setempat.

“Jadi kami fokus ke pembebasan lahan, karena dengan pembebasan lahan baru bisa kami bangun museumnya,” katanya, Rabu (24/1/2018).

Adapun pembangunan yang ada saat ini adalah Gapura di jalan masuk menuju lahan bekas Tambang Mangaan itu. Dimana lahan yang digunakan ialah milik Desa Hargorejo.

“Biaya sekitar Rp50 juta untuk gapura, karena itu milik Desa, kalau milik masyarakat kami tidak bisa membangun,” jelasnya.

Dinas Kebudayaan Kulonprogo menargetkan di akhir Agustus, lahan yang masih berstatus milik masyarakat akan berubah menjadi milik pemerintah. Dimana selanjutnya, Dinas Kebudayaan Kulonprogo tinggal memikirkan tentang pembangunan museum itu.

“Belum ada nama untuk museum, hanya saja kami berharap 2019 sudah terbangun, tapi dengan catatan masyarakat proaktif dengan tim Apprasial,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya