SOLOPOS.COM - Pakar odontologi forensik dari FKG UGM, Sudibyo (JIBI/Harian Jogja/Humas UGM)

Musibah AirAsia, UGM mengirimkan dua pakar odontologi forensik dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) untuk membantu identifikasi penumpang QZ8501.

Harianjogja.com, SLEMAN – Universitas Gadjah Mada (UGM) mengirim dua orang pakar odontologi forensik, Sudibyo dan Ahmad Syaify untuk membantu Tim Disaster Victim Identification (DVI) mengidentifikasi jenazah penumpang Air Asia QZ8501.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dari kedua orang pakar odontologi forensik dari FKG UGM ini, Sudibyo sudah terlibat langsung dalam tim DVI Polda Jatim. Sudibyo juga membantu mengidentifikasi jenazah penumpang musibah Air Asia sejak jumat (2/1/2015). Korban yang berhasil diidentifikasi langsung oleh Sudibyo adalah penumpang Air Asia QZ8501, Hayati Lutfiah Hamid, .

Menurut Sudibyo, tidak mudah mengidentifikasi jenazah penumpang Air Asia. Umumnya korban sulit dikenali karena mengalami benturan dan terendam air laut.

“Sekarang tim DVI memasuki tahapan post morten identification, disana berkumpul ahli-ahli forensik, ahli DNA, dan ahli odontologi forensik,” kata Sudibyo usai bertemu dengan Rektor UGM, Dwikorita Karnawati, Senin (5/1/2015).

Pria yang pernah ditunjuk sebagai Ketua Tim Odontologi Forensik RS Sardjito Yogyakarta saat mengidentifikasi jenazah penumpang pesawat Garuda GA 200 yang terbakar pada tahun 2007 silam ini menuturkan untuk mengidentifikasi korban penumpang pesawat Air Asia yang jatuh di selat Karimata membutuhkan dua syarat, yakni data primer berupa DNA, sidik jari dan gigi korban. Selanjutnya data sekunder berupa dokumen penting yang mendukung proses identifikasi korban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya