SOLOPOS.COM - Ilustrasi dropping air bersih untuk warga (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Musim hujan ini akhirnya dapat dirasakan di daerah yang kesulitan air.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Dropping air oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Gunungkidul kepada sejumlah wilayah yang mengalami kekeringan pada musim kemarau, dinyatakan sudah dihentikan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Gunungkidul, Dwi Warna Widinugraha pada Jumat (18/12/2015) menjelaskan, dropping air dinyatakan dihentikan setelah pihaknya mengundang camat dari seluruh Gunungkidul pada beberapa waktu lalu [13 Desember 2015]. Dari pertemuan tersebut diketahui bahwa wilayah Gunungkidul sudah memiliki persediaan air, berasal dari curah hujan yang sudah cukup tinggi.

Dwi Warna menambahkan alasan, pada dua pekan setelah memasuki musim penghujan, pihaknya masih menjalankan dropping. Bahwa Dinsosnakertrans masih memperkirakan air yang dimiliki warga masih belum cukup bersih.

“Saat ini kita sudah cukup yakin air bersih dan sudah aman untuk dikonsumsi oleh warga,” tuturnya.

Ketika disinggung soal anggaran dropping air, Dwi menyebutkan ada sisa anggaran sekitar Rp125 juta. Karena pada musim kemarau lalu, anggaran yang digunakan hanya Rp100 juta. Anggaran dropping air, sebetulnya sebesar Rp699 juta, berasal dari APBD 2015. Untuk selanjutnya pihaknya mengajukan tambahan dana APBD P 2015 sebanyak Rp225 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya