Jogja
Sabtu, 15 November 2014 - 00:20 WIB

MUSIM HUJAN : Awas, Leptospirosis Mengancam Warga Bantul

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Harianjogja.com, BANTUL—Penyakit leptospirosis dan demam berdarah dengue (DBD) mengancam warga selama musim hujan.

Dinas Kesehatan mencatat sepanjang 2014 telah terjadi enam kasus kematian akibat leptospirosis alias penyakit yang disebabkan oleh bakteri dari kencing tikus. Dari total 74 kasus leptospirosis yang ditemukan petugas kesehatan. Jumlah tersebut diprediksi masih akan terus bertambah hingga akhir tahun.

Advertisement

Angka kematian tersebut merupakan yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Pada 2012, tercatat hanya sebanyak satu kematian dari 48 kasus leptospirosis sedangkan pada 2013 kasus kematian tercatat nihil dari total 74 kasus leptospirosis.

“Belum dianggap kejadian luar biasa karena sesuai angka nasional disebut tidak normal kalau sudah mencapai 25 persen dari total kejadian,” ujar Kepala Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Bantul, Pramudi Dharmawan, Rabu (12/11/2014).

Dari korban yang meninggal dunia (MD), diketahui paling banyak adalah petani. Ditemukan pula korban dengan pekerjaan sopir. Korban berasal dari Kecamatan Srandakan, Pundong dan Jetis.

Advertisement

Menurut Dharmawan, kebanyakan di antara korban memiliki ciri yang sama yaitu sama-sama memiliki luka terbuka sebelum terpapar kencing tikus. Korban juga merasakan keluhan serupa yaitu demam tinggi, pegal pada bagian betis, mata menjadi kekuningan serta tubuh melemah.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif