Jogja
Kamis, 10 Desember 2015 - 21:57 WIB

MUSIM HUJAN : Bantaran Winongo Paling Rawan Longsor, Ini Alasannya

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sungai Winongo (Abdul Hamied Razak/JIBI/Harian Jogja)

Musim hujan rawan bencana longsor.

Harianjogja.com, JOGJA – Padat penduduk, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jogja menilai wilayah bantaran Sungai Winongo menjadi daerah yang paling rawan longsor dibanding bantaran sungai lain di kota tersebut.

Advertisement

“Jika dibandingkan bantaran Sungai Code dan Sungai Gajah Wong, maka bantaran Sungai Winongo menjadi wilayah paling rawan longsor,” kata Kepala BPBD Kota Jogja Agus Winarto seperti dikutip dari Antara, Kamis (10/12/2015).

Menurut dia, potensi longsor yang cukup tinggi di bantaran Sungai Winongo saat musim hujan disebabkan wilayah tersebut memiliki tebing yang curam dan banyak yang belum ditalud.

“Potensi kerawanan semakin meningkat karena di wilayah tersebut juga dipadati permukiman penduduk,” katanya.

Advertisement

Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya sudah meminta aparat di wilayah dan relawan serta warga yang tergabung dalam komuitas kampung tangguh bencana meningkatkan kewaspadaan meskipun saat ini belum memasuki puncak musim hujan.

Berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, intensitas hujan sepanjang Desember akan terus meningkat hingga puncak musim hujan terjadi pada Februari 2016.

Sedangkan di Sungai Gajah Wong, Agus mengatakan, ada beberapa lokasi yang perlu diwaspadai rawan longsor. “Permukiman di bantaran Sungai Gajah Wong tidak sepadat seperti di Winongo. Meskipun masih banyak tebing yang belum ditalud, namun potensi kerawanannya tidak sebesar di Winongo,” katanya.

Advertisement

Sementara itu, potensi longsor di Sungai Code dinilai lebih rendah dibanding dua sungai lain karena sudah banyak tebing yang ditalud.

“Kerawanan yang cukup tinggi di Sungai Code justru luapan air saat hujan deras. Apalagi bantaran sungai ini dipadati permukiman,” katanya.

Salah satu antisipasi yang perlu dilakukan masyarakat, lanjut Agus adalah memantau kondisi tebing dan lokasi lain yang dinilai rawan longsor. “Jika muncul retakan tanah, maka masyarakat harus segera melapor ke aparat setempat sehingga bisa dilakukan tindakan antisipasi,” katanya.

Pada Selasa (8/12/2015), tebing Sungai Winongo yang berada di RT 2/RW 1 Jatimulyo Kricak longsor sepanjang 14 meter dengan ketinggian 12 meter. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif