Jogja
Kamis, 31 Oktober 2013 - 19:45 WIB

MUSIM HUJAN : Demam Berdarah dan Leptospirosis Ancam Warga Bantul

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi. (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Harianjogja.com, BANTUL-Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Leptospirosis mengancam wilayah Bantul memasuki musim hujan saat ini. Terjadi peningkatan signifikan jumlah kasus Demam Berda dan Leptospirosis dibanding tahun lalu.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan Bantul, Bintarta mengatakan, penyakit DBD dan Leptospirosis merupakan dua kasus yang paling banyak terjadi di Bantul beberapa tahun terakhir.

Advertisement

Tak sedikit nyawa melayang akibat penyakit ini. Bahkan tahun ini, Dinas Kesehatan Bantul mencatat terjadi kenaikan signifikan jumlah dua kasus tersebut.

Pada 2012 jumlah kasus DBD sebanyak 272 dengan kematian nol. Sementara tahun ini hingga Oktober saja jumlahnya naik menjadi 1.023 kasus, delapan orang di antaranya meninggal dunia.

Sementara Leptospirosis pada tahun lalu tercatat hanya 48 kasus, sementara sepanjang tahun ini naik menjadi 68 kasus dengan kematian nol. Dinkes belum mengetahui pasti penyebab lonjakan jumlah kasus tersebut, apakah faktor lingkungan, aspek kekebalan tubuh atau perkembangan dan penyebaran virus.

Advertisement

Memasuki musim hujan, jumlah kasus DBD dan Leptospirosis dikhawatirkan semakin meningkat. Lantaran bakal banyak terdapat genangan air akibat hujan. Warga, kata dia harus waspada terhadap serangan dua penyakit tersebut.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif