Jogja
Sabtu, 21 November 2015 - 10:20 WIB

MUSIM HUJAN : Hujan Sepekan, 3 Pohon Besar Tumbang

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (16/2/2015). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Musim hujan di Bantul membuat tiga pohon tumbang

Harianjogja.com, BANTUL-Meski sudah diantisipasi sebelumnya dengan melakukan penebangan pohon-pohon besar yang rawan tumbang, namun sepanjang musim penghujan bulan ini, setidaknya tetap saja ada pohon besar yang tumbang akibat terpaan angin kencang.

Advertisement

Berdasarkan data yang dihimpun Harian Jogja dari Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Bantul, sepanjang November, sudah ada tiga buah pohon besar yang tumbang.

Adapun diameter pohon itu masing-masing pun terbilang cukup besar, yakni berkisar antara 40-70 sentimeter. Sementara dari jenisnya, ketiga pohon yang tumbang itu memiliki jenis yang sama, yakni Pohon Waru dan Munggur.

Akibatnya, sejumlah bangunan, mulai dari rumah penduduk hingga kandang ternak luluh lantak tertimpa pohon tersebut. “Beruntung, dari tiga kejadian itu, tidak ada korban jiwa,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Dwi Daryanto saat dihubungi, Jumat (20/11/2015).

Advertisement

Ia menjelaskan, besarnya potensi pohon tumbang lantaran hampir sebagian besar pohon perindang yang ditanam di sepanjang jalan dan sekitar pemukiman merupakan pohon hasil cangkokan. Menurutnya, jika pohon yang ditanam itu bukan berasal dari bibit, besar kemungkinan pohon tersebut tak memiliki akar yang kuat.

Itulah sebabnya, satu-satunya solusi yang bisa ditempuh adalah dengan cara pemangkasan dan pengurangan dahan serta ranting. Dengan begitu, pohon yang tak memiliki akar kuat itu tak harus menahan beban berlebih. “Itulah kenapa, pohon yang tumbang pasti kebanyakan ada di kawasan perkotaan. Pohon yang ada di hutan rakyat justru jarang tumbang,” terang Dwi.

Tak hanya itu, pihaknya juga mewaspadai pohon jenis lainnya, yakni kelapa. Menurutnya, pemilik pohon kelapa seharusnya segera melakukan penebangan jika pohon miliknya itu sudah terlihat miring. Hanya saja, sejauh ini imbauannya masih tidak bersambut. Kebanyakan warga pemilik pohon itu enggan menebangnya dengan alasan ekonomis.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif