SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Musim hujan disambut petani dengan mulai menanam padi. Namun, warga mengkhawatirkan jeda hujan.

Salah satu petani, Marsilah mengatakan saat ini padi yang ia tanam sudah mulai tumbuh. Tingginya, sekitar 10 cm. Namun, ia khawatir akan ada jeda di musim hujan kali ini. Ia menjelaskan, jeda yang dimaksud yakni ada masanya hujan tidak turun untuk waktu yang lama.

Promosi Ada BDSM di Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswa UMY

“Jika ada jeda hujan, tanaman padi bisa mati. Semoga hujan tahun ini bagus,” ujar dia, Kamis (29/11/2014).

Namun, hal itu bisa disiasati dengan memanfaatkan aliran air dari sumur bor. Menurut dia, setiap jam, saat ini
dihargai Rp80.000. Itu artinya, Marsilah dan petani lain harus merogoh kocek cukup dalam. Berbeda dengan di daerah Mulusan, Kecamatan Paliyan. Salah satu petani, Sidik mengungkapkan, petani di Mulusan benar-benar mengandalkan hujan. Jika, hujan berhenti, maka padi yang ditanam akan mati.

“Mau menyirami pakai apa. Mau membeli air juga susah untuk membawanya ke ladang. Intinya ya pasrah,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya