SOLOPOS.COM - Ilustrasi hujan (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, JOGJA – Masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta diingatkan potensi bencana banjir, longsor, dan penyakit musiman.

Peringatan itu datang dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY dan Dinas Kesehatan Pemda DIY menyusul perubahan cuaca dari musim kemarau ke musim penghujan mulai akhir pekan lalu.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

“Sekarang masih pancaroba, peralihan cuaca. Kami sudah memetakan risiko di berbagai wilayah di DIY. Hasilnya memang ada beberapa lokasi rawan bencana,” ujar Kepala BPBD DIY Gatot Saptadi di Kantor BPBD di Jl. Kenari, Kamis (13/11/2014).

Dia mengemukakan paling tidak ada tiga potensi bencana di wilayah DIY ketika memasuki musim penghujan, yakni banjir, longsor, dan abrasi. Dia menyebutkan paling tidak ada 16 kecamatan yang berpotensi longsor dan 15 kecamatan yang berpotensi banjir.

Saat ini, ujarnya, musim penghujan belum turun secara merata di seluruh wilayah DIY. DIY, ujarnya, masih berada dalam tahap peralihan cuaca yang berlangsung secara bertahap.

Dia mengemukakan meskipun sejumlah wilayah di DIY telah basah disiram air hujan, namun beberapa wilayah lainnya masih dilanda kekeringan buntut dari kemarau berkepanjangan.

“Misalnya di Gunungkidul yang belum selesai dengan bencana kekeringan,” katanya.

Sementara itu, di tempat terpisah, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan (P2MK) Dinas Kesehatan DIY Daryanto Chadorie mengingatkan warga agar waspada dan mulai mengantisipasi penyakit-penyakit khas musim pancaroba.

Dia menyebutkan paling tidak ada tujuh jenis penyakit yang cukup sering ditemui pada saat pancaroba.

“Batuk, pilek, gatal-gatal, diare, di masa transisi itu rawan terjadi. Kemudian karena hujan belum stabil, muncul genangan di mana-mana, biasanya lazim dijumpai demam berdarah, chikungunya, dan hepatitis. Itu semua perlu diwaspadai,” ujarnya.

Oleh karena itu, ujarnya, ia menganjurkan dengan sangat agar masyarakat aktif melakukan kegiatan-kegiatan antisipasi. Untuk mengantisipasi pengakit flu, batuk, dan diare, masyarakat dapat melakukan antisipasi dengan memakan makanan yang seimbang dan meningkatkan asupan gizi.

“Itu penting sekali dalam rangka menjaga daya tahan tubuh. Bila perlu, minum vitamin-vitamin apabila melakukan aktivitas berlebihan. Kondisikan tubuh agar memperoleh daya tahan bagus.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya